Labels

abang (1) abroad (3) Aceh (7) arca (7) Argopuro (1) budget (2) catper (11) curcol (1) family (2) friendship (5) hiking (3) indonesia (1) info (1) island (5) itinerary (1) jacob (6) Jawa Tengah (1) Jawa Timur (1) Jogja (1) Kepulauan Seribu (4) kuliner (1) lombok (2) love (5) moment (5) mountain (2) notes (27) on the road (1) Pallawa (1) Philippines (2) pictures (27) quote (3) religious (1) Rinjani (1) Semeru (1) song (2) soul (1) Sulawesi Selatan (2) thougt (1) trip (6) vietnam (7)

Tuesday, October 4, 2011

Pilot Project : Bingkai Nusantara

Laporan Kegiatan ‘Pilot Project : Bingkai Nusantara - Foto Keluarga’

Jumat, 25 Maret 2011

Thanks to Firman yang udah ngambilin mobil ke Pondok Gede dan jemput aku dengan seabrek barangku ke rumah.

22.30 Semua sudah kumpul (aku, Bolang, Budi, Hanum, Eep), perbekalan sudah siap, meluncur menjemput Sem ke Plaza Indonesia masih dengan Firman dan Hamok menemani. Isi solar, ke Pancoran nurunin Firman dan Hamok, langsung meluncur ke Gadog, ketemuan lagi ma mobil Kru SCTV (Alya, Mas Agus, Pak Rajid) yang tadi dari Superindo langsung ke Gadog. Mampir makan popercis (tulisan paling salah) dan langsung meluncur.

Sabtu, 26 Maret 2011

04.00 Merasa kesasar, jadi berhenti aja nunggu subuh dan tidur. Bolang tidur di pos ronda, kita berlima tetep gak keluar mobil. Tetep, hujan masih menemani perjalanan kita. Setelah beberapa saat tertidur, adzan subuh berkumandang, Pak Rajid, sopir mobil kru SCTV akhirnya memutuskan duluan karena udah nanya arah yang bener ke Gunung Padang. Mobil kita menyusul beberapa saat kemudian, eee ternyata akhirnya ketemu lagi sama-sama kesasar, hahaha...

06.30 Finnaly nyampe di parkiran Situs Gunung Padang, masih tetep hujan. Ngopi, ngeteh, di warung dan rumah juru kunci Situs Gunung Padang, Pak Yuda. Akhirnya setelah ngobrol dengan beliau, kuputuskan untuk langsung ke rumah Ketua RT. Ditemani Pak Yuda, aku dan Eep (satu-satunya yang bisa basa Sunda, yang laen orang Jawa, hahaha), ke ruman Pak Encep, Ketua RT. Ternyata si bapak sudah ke ladang, jadi harus di susul. Ngobrol-ngobrol, jumlah KK di Kampung Gunung Padang adalah 50 keluarga, jadi aku memutuskan untuk memotret semua keluarga.

Begitu melihat ada sekolah, aku langsung memutuskan sekolah tersebut untuk menjadi lokasi pemotretan. Langsung menuju rumah kepala sekolahnya, dalam perjalanan terungkap kalo si Ibu Kepala Sekolah rumahnya di kampung sebelah. Jadilah kita puter balik.

Lokasi kedua, rumah Bapak Solihin yang digunakan untuk tempat mengaji anak-anak tiap sore. Dengan tinggi dinding Cuma dua meter akhirnya aku putusin disini saja kalo memang adanya lokasi ini. Minta ijin ke Pak Solihin, dan beliau ok.

Pak Yuda menawarkan rumah kosong untuk kami, dan aku yang memang udah gak bersemangat nenda karena dari Jakarta sampai saat ini pun masih saja hujan, meminta untuk melihat rumah kosong tersebut. Voila! It’s perfect pink house for us! Bahkan bisa untuk lokasi dibikin 5 studio didalam rumah. Yang punya rumah suami istri lagi jadi TKI.

Langsung pindahan, masak dengan menu sayur asem, tempe goreng, dan ikan asin, makan, tidur, dan hujan masih saja belum berhenti.

Sudah janjian ama Pak Encep untuk keliling kampung jam1 siang, akhirnya ketika hujan mereda jam3 sore, kita bergerak. Terima kasih teman-teman, udah membatalkan ke Situs sore itu setelah melihatku yang dengan muka memelas bertanya ’jadi gak ada yang nemenin aku untuk keliling 50 rumah ama Pak Encep?’.

Berlima kecuali Bolang yang tidur nyenyak, kita bagi dua tim, aku sama Hanum dan Pak Encep ke kampung yang sebelah atas, Budi&Eep&Sem&Mas Yadi ke kampung yang sebelah bawah. Gerimis masih tetap menemani.

Reporter SCTV, Alya, kepleset dan tangannya kekilir ketika mengikuti timku, jadilah dia harus ke Tukang Urut.

Ternyata kampung Gunung Padang ini indah sekali, dan ada 9 KK yang tinggal di atas bukit. Dua tim ternyata sama-sama menuju kesana, dan tim cowok sampai sana duluan, aku tidak menyesal mereka duluan walaupun untuk naek bukit aku harus copot sendal, karena sandal jepitku licin sekali.

Sampai ’The Pink House’ lagi ternyata udah hampir jam5 sore,semua kecapekan dan kelaparan.

Oya ada kejadian lucu siangnya, pas kita semua lagi istirahat, baca buku, tidur, dengerin suara hujan sambil melamun, tiba-tiba ada yang teriak2 depan rumah...

’AYAAAAAAM, AYAAAAAAM neeeeeeeng....’

Kaget aku, akhirnya keluar, si Abah Dadi bawa ayam kampung masih hidup, dia jual ayamnya... aku berpikir kalo ayamnya gak kubeli keknya bakal kesini lagi deh bawa yang laen, hahaha... takutnya entar lama-lama jual kerbau... ya sudah kubei aja ayamnya, hahhaa, minta dipotongin dan dibersihin sekalian.

Karena kita semua kelaparan pulang dari keliling kampung, tiba2 semua siap sedia untuk memasak... aku langsung memasak ayam kampung di atas tungku api, biar cepat karena semua kelaparan, bahkan Sem yang menemaniku masak di depan api dan asap, sebentar menusuk2 ayam untuk ngecek apakah sudah empuk atau belum, hahaha... setelah ayam ungkep mateng, masak oseng-oseng pare, yummy!

Menu makan malam orang kelaparan ala pondok, alias makan bareng pake alas daun pisang : nasi, ayam kampung goreng, oseng-oseng pare, tahu goreng, telur dadar!

Begitu selesai makan, cowok-cowok mandi ke kamar mandi yang didekat parkiran Situs. Aku dan Hanum membersihkan area makan, mengepel semua yang berminyak, mencuci piring, mandi, dan akhirnya capeeeeeeeekkkkkkkkk sekali....

20.00 Semua sudah rapi, tempat untuk tidur udah siap. Anak-anak mengeluarkan kameranya untuk tes foto, jadilah kita semua narsis aneh-aneh, hahaha....

20.30 Kita udah rapi berjajar tidur, dan Mas Agus sang Kameramen menyelesaikan tugas terakhirnya malam itu, Selamat Tidur semuaaaaa!!!!

*sebelum tidur baca sms dari Firman, bahwa cuma dia ama Hamok yang bisa berangkat, di sms-nya masih bimbang apakah berangkat atau tidak. Aku, yang sudah kecapekan sekali, merasa tambah capek, tambah stress,:(... Hamok nelpon dan ngasih tahu kalo mereka tetep berangkat berdua pake mobil Firman, thx guys!

Minggu, 27 Maret 2011

03.30 Sem bangunin aku, ’Umi ada telpon dari Hamok di Hpmu’, hahaha gw kagak denger, makasih Sem... Bangunlah kita semua karena Firman, Hamok, dan Awi datang.. Aku masak air panas buat bikin teh, dan Bolang yang kelaparan bikin pisang goreng! Hahahha....

Tidur lagi setelahnya...

06.15 Memaksa badan untuk bangun karena harus siap untuk menerima warga datang di Jam 7 Pagi! Dan aku harus bikinin anak2 sarapan sebelumnya, bikin roti telur buru2, ternyata sarapan belum siap, udah ada yang datang... jadi semua makan ketika pas sepi....

Pembagian kerja :
1. Umi : penerima tamu
2. Sem : pengarah gaya
3. Bolang, Eep, Hanum, Hamok : Fotografer
4. Budi : dokumentasi kegiatan
5. Firman : mem-videokan kegiatan
6. Awi : siap membantu

Sesi pemotretan dari 50 KK sudah dibagi menjadi dua sesi, yaitu jam 07.00 dan 08.00, jadi warga datang sesuai undangan yang kami berikan ketika keliling kampung.

Dari 50 KK, yang ada di rumhah 38 KK (ada yang tinggal di Bandung, Cianjur, dan ada yang jadi TKI), 29 KK yang datang, Alhamdulillah....

Menyenangkan sekali, tanpa ada tanggapan negatif dan sinis dari mereka, aku sangat terharu ketika kakek2 dan nenek2 yang sudah tua sekali, datang dengan nafas yang tersengal-sengal... (saat menulis ini, air mataku jadi menetes)

Dan aku juga sangat senang dengan tim yang ’maaf’ kupilih sendiri berdasar pemilihan karakter individu tertentu.

Pemotretan selesai, lapar sekali! Hahaha.... Aku masak nasi goreng, dan Alya bikin martabak mie... jadilah makan nasi goreng dengan alas daun pisang sebagai syukuran acara sudah terlaksana.

Setelah makan, kita semua dengan semangat langsung menuju Situs Gunung Padang, situs megalitikum terbesar se-Asia Tenggara. Alhamdulillah, Allah Maha Besar. Setelah semua niat baik terlaksana, Allah memberi hadiah langit biru dan angin segar, sangat menyenangkan setelah hari sebelumnya hujan dan hujan.

Sesi narsis dimulai, hahaha....

13.30 Kita meninggalkan Kampung Gunung Padang dengan segudang cerita... dan kalian sekarang membacanya....

Untuk berenam : kita masing2 saweran 175.000 (aku selalu berusaha menekan semua pengeluaran)

19.30 Carrefoor MT Haryono
22.15 Pondok Gede balikin mobil Panther Touring ke Mbak Dwi
23.15 Finnaly home dengan taksi Express….

Ucapan terima kasih :
1. Firman, yang udah ngambilin mobil, dan nganterin lagi… ngantuk2 kita tetep semangat ya Man…
2. Bolang, Budi, Hanum, Eep, Sem, yang selalu siap membantuku kapan saja, sampai kru SCTV gak percaya kalo aku satu2nya pengurus yang ada, :D
3. Hamok dan Awi yang udah nemenin Firman.
4. Adit an Insula atas bantuan buat buat sewa mobil, sangat berarti.
5. Ipul dan Opang yang selalu mengecek kondisiku, :D
6. dan semuanya yang udah mendoakan, proyek ini layak untuk diteruskan!!!