Labels

abang (1) abroad (3) Aceh (7) arca (7) Argopuro (1) budget (2) catper (11) curcol (1) family (2) friendship (5) hiking (3) indonesia (1) info (1) island (5) itinerary (1) jacob (6) Jawa Tengah (1) Jawa Timur (1) Jogja (1) Kepulauan Seribu (4) kuliner (1) lombok (2) love (5) moment (5) mountain (2) notes (27) on the road (1) Pallawa (1) Philippines (2) pictures (27) quote (3) religious (1) Rinjani (1) Semeru (1) song (2) soul (1) Sulawesi Selatan (2) thougt (1) trip (6) vietnam (7)

Sunday, June 19, 2011

Tawa karena Sobek

Sobek adalah nama temannya adekku, dia adalah pemilik Angkringan Ramingkem di Kotabaru Jogja yang notabene lokasinya sangat berdekatan dengan Restoran Raminten yang terkenal itu.

Entah mengapa malam ini tawa kami berderai mendengar penuturan salah seorang adekku tentang Sobek ini. Banyak cerita lucu, dan ah sebaiknya buat kami-kami saja, :D

Aku sangat tidak kesepian...

Saturday, June 18, 2011

Indonesia National Holiday 2012

Tahun Baru Masehi
International New Year’s Day
Sunday, 1 January 2012

Tahun Baru Imlek
Lunar / Chinese New Year – 1st day of 1st month of lunar calendar
Monday, 23 January 2012

Maulid Nabi Muhammad SAW
Mawlid / Mouloud (Birth of the Prophet) – Birthday of the Islamic Prophet Muhammad, falls on 12th of Rabi’-ul-Awwal of Islamic Calendar
Saturday, 4 February 2012

Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka)
Bali New Year – Balinese “Day of Silence” that falls on Bali’s Lunar New Year. Nyepi is primarily a Hindu holiday
Friday, 23 March 2012

Wafat Isa Al-Masih (Jumat Agung)
Good Friday – Date varies; this is the Friday before Easter Monday, which is the first Monday after the first Paschal Full Moon following the official vernal equinox.
Friday, 6 April 2012

Hari Raya Waisak
Vesak Day – Buddha’s Birthday, usually is celebrated on the first full moon day in the month of May
Sunday, 6 May 2012

Kenaikan Isa Al-Masih
Ascension Day
Thursday, 17 May 2012

Lailat al Miraj
Ascension of the Prophet
Saturday, 16 June 2012

Hari Proklamasi Kemerdekaan R.I.
Indonesian National Day – Celebrating the country’s proclamation of independence in year 1945
Friday, 17 August 2012

Hari Raya Idul Fitri / Lebaran
Eid al-Fitr – End of Ramadan. Symbolize winning from the evil after 1 month of fasting.
Sunday, 19 August 2012

Hari Raya Idul Adha / Hari Raya Haji
Eid al-Adha Feast of the Sacrifice / Kurban
Friday, 26 October 2012

Tahun Baru 1433 Hijriyah
Al-Hijra Islamic New Year according to Islamic calendar, falls on 1st of Muharram
Thursday, 15 November 2012

Hari Raya Natal
Christmas Day
Tuesday, 25 December 2012

Salsabilla Dean Putri

Saladin Alfatih

Fayakun Alfaris

Sulthan Firmansyah Dean Putra


Thursday, June 16, 2011

Berbagi Ketika Traveling

Sebagai backpacker sejati yang selalu ingin traveling dengan budget yang seminimal mungkin (tapi nyaman), kadang kita juga akan melihat sisi sosial yang akan menumbuhkan jiwa yang mengikhlaskan sebagian rejeki kita untuk orang lain.

Contoh kasus :
1. beli souvenir tanpa nawar kepada nenek2 yang jualan, karena harganya masih masuk akal
2. naek bentor atau ojek tanpa nawar, karena harganya masih masuk budget
3. memberi tips lebih karena service memuaskan, dll

Jadi aku sangat kaget ketika guide-ku di Rinjani menelpon dan bercerita tentang temanku yang memotong uang harian dia sebagai guide untuk uang makan, sehari tiga kali...

Aku sangat kecewa, tak kusangka temenku itu begitu.

Dia yang :
1. gayanya selangit di ibukota
2. ngetrip selalu dengan gank highclass
3. baik secara material kepada temenku yang laen, setahuku temenku yang laen itu kaya padahal
dll yang notabene tak bisa diduga kalau 'perlakuan'nya kepada orang yang 'kurang' begitu...

Sejak saat itu, tiap ada yang komen atau minta cp guide rinjani, aku selalu bilang, uang makan jangan diitung ya, dan kalau ada tolong kasih uang ojek mereka untuk pulang..
Lega sekali bisa bilang itu ke setiap teman yang butuh mereka.

Dan alhamdulillah, kejadian tersebut tidak terulang lagi, karena setiap porter dan semua CP Rinjaniku lagi nemenin teman-temanku, mereka akan menelponku : porter, angkot, mobil...

Nikmatnya, walaupun yang kulakukan hanya menulis nmr telpon mereka dimana-mana, tapi senang sekali ketika mereka menelpon dengan gembira bilang 'lagi bawa temen umi ni!'.

Berusaha Sangat Keras a.k.a Trying So Hard

Aku tidak tahu..
Kenapa aku berusaha keras sekali
Untuk diterima dan diakui
Untuk dihargai dan dihormati

Mungkin karena aku hanya manusia biasa...

Dan akhirnya aku menyadari
Sebaiknya aku menjadi berguna
Untuk keluargaku dan lingkunganku
Dan tentu saja untuk diriku sendiri

Karena lebih baik memberi daripada menerima...
Walaupun keinginan untuk menerima selalu ada
Tapi aku harus berusaha untuk bisa selalu memberi

Tuhan, aminkanlah permohonanku....

*edisi berusaha menghilangkan sedikit demi sedikit penyakit hati yang selalu ada pada semua makhluk ciptaan Tuhan

Teman Trip


Selama ini tiap mau trip, selalu aku yang mengajak. Aku akan membuat email2an yang isinya mengundang dengan list email yang sudah kupikirkan... bahkan sudah kupikirkan ketika membuat tanggal trip itu, oh si ini tanggal ini lagi kesono, si ono lagi kesini, jadi otomatis nama-nama itu gak kumasukin list email, padahal biasanya ada dan kuajakin...

Ada lagi nama-nama yang aku selalu ingin ajak, tapi selalu kelupaan ngajak, sampai nanti akhirnya ada temen yang nanya 'si ini boleh kuajak?'...

Buatku, teman trip sangat penting, bahkan aku pernah nulis kriteria teman yang bakalan kuajakin ngetrip, dan saat ini aku ingin memulai dari NOL, mencari lagi temen trip yang laen, berharapnya temen trip seumur hidup, uhuy!

Pre S E M E R U


Semeru oh Semeru

Setelah sekian lama, akhirnya aku menulis tentang Semeru…. Apa yang kurasakan saat itu ketika naek Semeru...
Ketika pulang dari Semeru, aku tidak merasa ’ingin’ menulis tentang Semeru, karena kenanganku akan Semeru tidak membuat tanganku gatal untuk mencurahkan apa yang kulihat, kurasakan waktu itu....

Saat ini mungkin lebih tepat... ketika aku bisa berpikir netral tentang Semeru...

Sebenernya Semeru bukan merupakan salah satu gunung yang ingin kudaki, Cuma dua saja yang ingin kudaki untuk terahkhir kali : Rinjani dan Argopuro.

Ide naek Semeru tercetus ketika aku harus memenuhi janjiku untuk menemani Pipi ke Bromo (arek Jember sing gak pernah neng Bromo)... aku berpikir, kenapa Cuma ke Bromo aja... akhirnya pasang kuping kiri kanan, ternyata ada rombongan yang ke Semeru, dan sebagian besar orangnya kukenal...Oke, bergabunglah kita....

Hari itu, hari yang sangat kuingat dalam hidupku....

Pagi-pagi dengan mobil sewaan, kita semua berangkat sekeluarga memulai rutinitas silaturahmi keluarga kami kalo lebaran...
dari Jogja menuju Klaten, ke Mbah Gito, mbah yang dulunya punya sawah di depan rumah kami di Klaten, jadinya aku dan Anthon suka naek kerbau ketika Mbah Gito membajak sawah....
Setelah itu ke Boyolali, ke Mbah Karang (aku selalu lupa namanya, Karang adalah nama desa tempat simbah tinggal)... Mbah Karang adalah orangtua dari Mas Nasir, anak angkat bapakku....
Perjalanan lanjut ke Purwodadi, kampung halaman orang tuaku... karena simbah dari Bapak sudah tidak ada semua, maka kami sekarang Cuma bermalam di simbah Buke saja... Sampai sana sekitar ashar, aku segera mengeluarkan tas raksasaku (kata sepupu2ku) alias keril, dan mulai mandi, makan, dan siap2.... ngobrol2 dengan semua saudara kulakukan dengan tergesa2....

Lek Mis (tante dalam bahasa Indonesia), sedang hamil tua dan akan melahirkan... Lek-ku ini tinggal bersama kami di Jogja dengan anaknya yang paling kecil, pulang sebelum puasa untuk menikmati bulan Ramadhan di kampungnya... Sebelum aku berangkat ke kota dianter sepupuku, aku mampir dulu ke rumahnya untuk minta maaf dan pamitan, karena Lek Mis udah gak bisa jalan, jadi gak bisa ke rumah simbahku... cerita sedikit, dikasih wejangan standard (soal jodoh, :D), akhirnya aku berangkat ke kota yang berjarak sekitar 20km dari rumah simbahku untuk naek bis ke Solo...

SMS 1 : Lek Mis melahirkan, alhamdulillah cowok (aku di bis)
SMS 2 : Lek Mis kritis, dibawa ke rumah sakit di kota (aku di stasiun nunggu kereta ke Malang yang membawa anak2 dari Jakarta)
SMS 3 : minta doanya, Lek Mis belum sadar (aku masih di stasiun)
...hp-ku mentari mati..

Ketika sampai Malang, aku ditelpon, Lek Mis meninggal....
Serasa blank perasaanku ketika itu.... kutanya kapan akan dimakamkan, secepatnya... jadi aku memutuskan tidak pulang... kuniatkan pulang dari trip ini aku akan langsung ke Purwodadi untuk nyekar...

Mual, pengen muntah dan segala macem perasaanku waktu itu.... Alhamdulillah semua terasa lebih baek ketika aku sudah melaksanakan sholat ghoib untuk Lek Mis....

...dan terima kasih buat dongeng menjelang tidur ICHA buat kami waktu itu, kamu gak tahu betapa berartinya cerita-ceritamu untukku cha...

...dan terutama untuk PIPI yang membantuku melewati semuanya waktu itu, luv u sis...

*Repost from FB Wednesday, June 30, 2010 at 7:18pm

Photo by Phie Raditya, kphie.multiply.com

Wednesday, June 15, 2011

Gerhana Bulan

Tanpa senjata kamera
Tanpa senjata teropong

Duduk diam di bangku kecil
Dengan soundtrack rumpian
Menikmati indahnya ciptaan Tuhan

Gerhana bulan...
Putih... Merah... Hitam...

Kedinginan!

June 16th 2011,
HAPPY BIRTHDAY ANNA!

Friday, June 10, 2011

Ayam Tangkap!



Entah kenapa, tiap makan di Rumah Makan Aceh dimanapun selalu memesan Mie Kepiting dan teman-temannya, jadi ketika di Aceh, bertemu dengan ayam tangkap ini, sangatlah takjub, ENAK SEKALI!

Aku lebih setuju kuliner ayam ini dinamakan ayam semak, karena ayam gorengnya berada diantara daun-daun yang digoreng kering. Bumbunya sangat meresap kedalam dagingnya, dan daun-daun yang ada pun digoreng kering dan bisa kita makan, kriuk-kriuk rasanya.

Setelah sampai Jakarta, aku browsing resepnya, dan yang paling susah ditemukan di Jakarta adalah daun temurui atau daun kari. Ada teman yang juga penasaran pengen bikin sendiri mencari daun kari ke pasar, dia bilang di Pasar Modern BSD ada dijual daun kari, tapi di dalam pot, harganya 75rb, wah bisa habis daunnya dong sekali dimasak.

Kalau ada yang tahu dimana bisa mendapatkan daun kari dalam jumlah banyak, kasih tahu aku ya… tenkyu!

Oya, di Jakarta kuliner ini lebih dikenal dengan nama Ayam Tsunami!

Jadi katrok kek lokal di Filipina!




Kalau lagi ngetrip, aku pasti semangat untuk menikmati pagi. Bahkan pagi itu di salah satu kota di Filipina, kota yang kecil sekali sehingga airport tax-nya cuma sebanding dengan 6.000 IDR, LEGAZPI CITY.

Walaupun malamnya baru tidur jam2 pagi karena harus ngitung duit saweran, jam 5 pagi aku sudah siap untuk ke Lignon Hill, bukit yang direkomendasikan untuk olahraga pagi dengan skala trekking yang ringan.

Kubangunin teman-temanku, tapi ternyata gak ada yang merespon, jadi langsung aja kubawa ranselku karena Lignon Hill lokasinya dibelakang bandara dan kami akan terbang jam0940 ke Manila. Baru buka pintu ternyata ada satu teman yang mau ikut, kuletakkan tasku lagi.

Kami berdua naek tricycle, atau kalo di Indonesia becak motor, mirip banget. Setelah sampai, langsung ketawa, rute trekking-nya jalan aspal dua mobil, hehehe….

Agak ngos-gosan juga ternyata nyampe atas, langsung pesen kopi panas!

Lignon Hill ini merupakan bukit kecil yang puncaknya dipapras dan dibangun fasilitas untuk wisatawan, ada restoran, kamar mandi, tempat duduk-duduk untuk menikmati Mayon Hill di salah satu sisi, dan melihat runaway pesawat, disisi yang lain. Penduduk lokal yang datang kesini pagi-pagi semuanya berdandan untuk jogging, semua kendaraan memang tidak diperbolehan naik keatas, gak tahu kondisinya kalo siang ya….

Tiba-tiba ada pesawat mau landing, berlarilah orang-orang, kami ikut2an juga dong… Di sisi yang bisa melihat ke bandara sudah penuh orang-orang, kita nyempil, bahkan ikut-ikutan nge-video-in pesawat landing dan take off, hahaha…. Ketawa-ketawa aja kami, bener-bener berasa lokal… tapi memang menyenangkan bukan melihat pesawat landing dan take off (pembelaan pribadi), sambil membayangkan tu pesawat mau kemana ya…. hehehe… Hampir setengah jam kami disitu, sambil menghabiskan kopi, mengobrol, dan mendengarkan obrolan sekitar.

Pas lagi menikmati ‘menonton’ runaway pesawat itulah, nampak ray of light yang keren banget itu (foto diatas)..

Ah, tidak sia-sia bangun pagiku sehingga aku bisa menikmati ROL terkeren yang pernah kulihat.

Dan tambah berasa lokal lagi, karena kebanyakan orang sana memulai obrolan dengan kami dengan bahasa Tagalog! Ya karena kita sangat mirip dengan mereka!

Jalan-jalan Ceria bersama Teman dan Keluarga

Aku pernah bikin trip dengan nama trip sesuai judul tulisan ini, tripnya lucu sekali, bahkan aku menamainya : TRIP PALING LUCU SEDUNIA, di tulisanku di FB.

Mau tahu kelucuannya :
1. Peserta 100 orang lebih, jadi gak pada saling kenal... bahkan banyak yang kenalan lagi setelah bertemu di trip laen, pas ngeliat2 foto trip ini barulah mereka sadar kalo harusnya udah pernah ketemuan
2. Pas mau berangkat dari Muara Angke, kapal kena tilang dari petugas pelabuhan karena STNK kapalnya dah mati.
3. Di Pulau Untung Jawa, ternyata makannya dibawah tenda putih yang kek kawinan gitu.
4. Makanannya semua free flow, bahkan ikan bakarnya!
5. Snorkelingnya kek di air cincau. (Pulau Bokor)
6. Peserta kucuekin selama di Pulau Untung Jawa, karena merasa mereka gak akan hilang di pulau, walaupun ada yang nelpon 'tersesat' katanya.
7. Pas malamnya hujan deres, jadinya mindahin tenda yang bocor ke bawah tenda makan, dan banyak peserta yang tidur di masjid karena nendanya depan masjid.

Kalau diceritain gini kok jadi gak lucu ya, hahahaha....

Pokoknya kalo ditanya :
Bagaimana snorkelingnya?
Jawabannya :
Makanannya enak!

Wednesday, June 8, 2011

Trip Kawinan Opang

Buat Opang & Didie :
Trip ini termasuk salah satu kado dariku, dari kita, dari temen-temenmu yang ketemu di jalan…. ’temen jalan’....

... dan tulisan ini juga termasuk kado dariku, buat Opang, Didie, dan upcoming baby yang bakal nongol pas lebaran nanti....

Sebelum Nge-trip

Duuuh, mana sih list undangan Opang ni... udah deket aja waktunya, dia belum ngasih list siapa aja yang bakal dia undang pas nikahan di Tegal... akhirnya tanggal 11 November 2009 baru aku bisa bikin email2an ke semua undangan Opang, ngajakin ngetrip bareng2 sekalian datang ke kondangan Opang di Tegal...

Karena dalam otak Opang udah ada itinerary-nya, aku tinggal ngomong ke anak2 yang laen-laen.... pada berisik di email, ada yang mau ikut, ada yang cuma pengen nyumbang doang, ada yang mau nyusul, dan iten gak jelas2, akhirnya kita ketemuan di Plangi (yang harusnya di Monas, tapi karena ujan deres jadinya dipindah mendadak) untuk ngobrolin iten kasar... ya kasar... karena semua gak jelas, hahaha.... budget juga gak jelas, tujuan gak jelas, yang jelas cuma 3 hal :
1. ke Nusa Kambangan, di Cilacap
2. ke Banjarnegara untuk rafting di Serayu
3. ke kawinan Opang di Tegal

sampai deket2 hari H, semuanya masih belum jelas siapa aja yang mau, aku nyampe sebel dan ’rada ngambek’ gak mau ngurusin, tak cuekin aja, pada ribut aja, tapi gak ada yang transfer buat DP bis... padahal trip saweran....

beli tenda buat Opang juga sorenya pas sebelum berangkat, hahaha.... untung hammock udah pesen duluan, jadi udah ada barangnya....

26 November 2009, malam....

Kru : Umi, Pipi, Ingrid, Echi, Tety, Marley, Hamok, Rama, Toto, Uwi, Reni, Mamet, Julia, Iie, Wahyudi, Ismi, Elza

Aku naek taksi ama Tety ke Senayan karena rempong banget bawaanku, hehehe (seperti biasa).... lengkap dengan nasi dan sayur dan lauk buat yang pada belum makan.... dan lengkap dengan pilek dan flu yang belum sembuh, hiks....

Doa sebelum berangkat :
SEMOGA KITA SEMUA SEGERA MENYUSUL OPANG, :D

Ternyata bus-nya kena macet di tol Cakung, kita mpe bosen nungguin.... bis nyampe senayan jam 12 kurang.... Bis kapasitas 28, diisi Cuma 17 orang... Dinna ama Rulli bakal bareng di Tegal karena mereka ada acara dulu (maklum newlywed)

27 November 2009

’Mas tahu Cilacap kan mas?’ Pertanyaanku ke Mas Denny si supir bis, ’wah kurang apal mbak..’ hahahha, keknya seru nih nanti tripnya.... untung si supir Mas Denny orangnya asyik, jadi dia gak masalah dengan tujuan kita yang juga gak jelas, hahaha....

Tujuan pertama dari Jakarta adalah sholat id, dimanapun subuh nyampe.... jadi akhirnya kita sholat id bareng di Tasik ya (kalo gak salah, lupa gw), ambil masjid di pinggir jalan yang ternyata masjid itu emang dipake orang2 yang dalam perjalanan, jadi sholatnya agak siangan....
Cari sarapan, terus aja mas.... e e brenti, ada bubur ayam pinggir jalan, hahaha.....

Toto pisah ama kita di belokan ke Cilacap, dia mau ke Solo dulu buat kondangan katanya, nanti ketemu lagi di Tegal...

Perjalanan lanjut dengan mencari belokan ke arah Cilacap.... setelah belok ke Cilacap, bingung lagi di Cilacap, hahaha.... beruntung ada temennya temen ( ah gitu aja ah nyebutnya, sesuai kebiasaan dia, temenku)... dia yang nganterin kita menuju tempat makan siang di tepi pantai, yang langsung kita semua tolak mentah2, hahaha.... makan seafood, mahal booo.... iya sih, kita pake bis bagus, putih konclong baru... tapi mental kan tetep mental backpacker, hahaha....
Bus mundur lagi keluar dari areal pantai, brenti mas brenti... ada warung tenda di pojokan jual gado-gado, makan lah kita, wkwkwkwkw

Setelah makan, baru perasaan tenang.... kembali ke Pantai untuk cari kapal ke Nusa Kambangan , ternyata banyak kapal dan antar jemput sistemnya....

Sampailah kita ke Nusa Kambangan.... dasar anak2 trip yang udah kemana-mana, sampai sana akhirnya kecewa karena pantainya kotor dan tidak seindah yang kita kira... tapi yang penting kan foto-foto, hahaha....

Sore balik ke Cilacap lagi, kita muter2 di Benteng Pendem, lebih serem lagi karena gerimis... akhirnya semua berlarian masuk ke bis lagi....

Makan malam, asal aja nyari rumah makan di pinggir jalan, yang penting makan nasi, soalnya seharian makannya kurang kenyang, bubur dan gado2, hehehe....

Malam banget sampailah kita di basecamp rafting Serayu Adventure... hasil negosiasi, kita dapat tenda dan matras.... dan ternyata disediain sleepingbag juga... tendanya anget banget, tenda PMI bantuan luar negri buat bencana gitu.... dasar anak2, malam itu pikirannya tetep aja nasi goreng dan mie rebus, akhirnya minta dibeliin ama Mas Daus, hahaha....

28 November 2009

Pagiiiiiiii.... semua males2an bangun pagi... untungnya jalan ama anak2 trip ini, gak ada yang ribut mau mandi dulu kek atau gimana.... Ingrid, Ismi, Elza ama Iie mutusin untuk charter mobil ke Dieng... yang laen rafting kecuali si Julia, dia mau kerja dan pengen tidur2an di hammock aja katanya....

Gak tahu kenapa, tu rafting kok rasanya garing banget ya, hahaha.... gak menantang sama sekali buatku.... kita teriak2 norak gitu deh.. hahaha.....

Selesai rafting, makan, mandi, masih aja males2an..akhirnya kita bergerak menuju Guchi Tegal... Maghrib nyampe, yang dituju pertama adalah warung makan, hahaha.... Nyate kita!!

Sudah menunggu the newlywed, Dinna dan Rulli yang menikah seminggu/dua minggu sebelumnya, gw lupa, maap ya diiin..... dan obrol2 ternyata si Rulli temennya adekku si Anthon, wkwkwkw....

Setelah menuntaskan job mencoret-coret tenda buat Opang dan bikin tulisan yang bikin malu Opang, akhirnya semua tidur enak di kasur malam itu....

29 November 2009

Pagi2 dah pada antri mandi, gayaaaaaaa....soalnya mau kondangan, acara utamanya.... pagi itu menyusul ke Guchi rombongan si Emma, Anto, Sandy, dan Riris....

Akhirnya selesai juga acara mandinya, setelah foto2 di depan penginapan ala jadul, berangkat juga kita ke kawinan Opang....

Bikin heboh dengan tulisan NUMPANG MAKAN SEKALIAN NAMPANG DI KAWINAN OPANG.... moga2 keluarga Opang gak masalah dengan kenorakan kita... udah gitu, aku kan pesen ma Opang minta dibungkusin nasi buat makan malam, hahahaha.....
Opaaaaaaaang maafken kamiiiiii......
Alhasil, pulang dari kawinan Opang, Marley bawa kardus isi nasi bungkus, hahaha....

Pulang ke Jakarta, banyak yang bergabung sehingga kursi 27-nya terisi penuh. Ada Dinna, Rulli, Inal, Enti, Sem, Cupay, Ocha, Putri, Fit (adakah yang terlupa?)....

Inal pamer suara ala Rhoma Iramanya pas di perjalanan pulang.... karaokean kita, mpe dibela2in beli VCD karaoke yang rusak semua, hahahaha

Dalam perjalanan pulang, si supir Mas Denny jadi pembalap, aku nyampe ngomel2... tapi sampai jakarta Mas Denny minta maaf karena ngebut.... dimaapken deh mas karena kita semua tetep selamat sampai Jakarta....

OPANG & DIDIE : SEMOGA BAHAGIA SELAMANYA......

Ismi segera menyusul hari minggu ini, Marley akhir bulan ini... semoga semuanya juga segera menemukan belahan hatinya dan menyusul mereka segera, amiiiin....
Jadi bakal ada Trip Kawinan ke Jogja, Jember, Sidoarjo, Cilacap, Surabaya, Sumedang, Sukabumi, Medan, Jakarta, Jakarta dan Jakarta lagi.... SEMANGAT!!!!

Biaya : 375rb (kayaknya segitu ya)
Sudah termasuk:
1. Charter Bus + tol
2. Tips Mas Denny dan kenek
3. Kapal PP ke Nusa Kambangan dan retribusi
4. Rafting Sungai Serayu
5. Camilan nasigoreng dan mie rebus tengah malam
6. Rambutan sekerdus
7. Kado

Sunday, June 5, 2011

Penginapan Murah di Jakarta Selatan

Sumber : http://asiahotelsreview1.com/jakarta-selatan/penginapan-murah-jakarta

=======

Graha Wisata Kuningan

Penginapan ini, dikelola Pemda DKI Jakarta. Harganya yang sangat terjangkau, sehingga cukup populer di kalangan pendatang yang ingin menikmati Jakarta, tapi tidka bikin kantong bolong. Kamar spesial, dengan 2 bed dengan fasilitas AC, hanya dibandrol Rp 50.000. Bagi pelajar ada harga khusus, hanya dikenai Rp 25.000 per malam.

Yang perlu diingat, tarif yang diberlakukan di Graha Wisata Kuningan adalah tarif per orang, bukan per kamar. Lokasi penginapan berdekatan dengan Komplek Olahraga Soemantri Brodjonegoro, Setiabudi One dan Pasar Festival. Selain itu, bangunan dan lingkungan penginapan terawat dengan baik.

Alamat : Jl HR Rasuna Said, Setiabudi, 12950, Jakarta Selatan, DKI Jakarta - Indonesia
Telepon : 5256930

Wisma Djengger

Wisma Djengger, mempunyai reputasi sebagai penginapan yang nyaman, pelayanan ramah dan tarif hemat. Kelebihan utama penginapan ini adalah kebersihan lingkungannya sangat menonjol. Di samping itu, letaknya strategis, sehingga kemana-mana dekat. Tidak jauh dari mall, perkantoran dan obyek wisata.

Tarif kamar antara Rp 110.000 – 150.000. Sudah tentu ini harga sangat miring, dibandingkan dengan fasilitas kamar, yakni AC dan kamar mandi di dalam. Tamu bisa memilih tipe kamar, apakah ingin double bed atau single bed. Kalau ingin menonton, disediakan ruang TV. Sarapan pagi disediakan jam 07.00.

Alamat: Jl. Kramat VI No. 28 Jakarta Pusat
Telepon: (021) 390-9955

Puri Sawo Manila Residence

Berada di lingkungan yang tenang, Puri Sawo Manila Residence disukai tamu yang menginginkan ketenangan. Tipe kamar, ada standard room (Rp 300.000) pantry room (Rp 325.000). dan VIP (Rp 400.000). Khusus untuk VIP, terdapat fasilitas pantry, ruangan luas dan ruang makan.

Masing-masing kamar, ada fasilitas kulkas, pembuat teh & kopi, air mineral, koneksi internet dan TV. Penginapan ini tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan rumah makan. Pelayanannya yang bagus, membuat tamu kian betah.

Alamat : Jl. Sawo Manila, Pejaten Jakarta Selatan/Pasar Minggu
Telepon: (021) 9888 – 0592

Tertampar!

Aku langsung terlempar ke masa lalu
Ketika cita-citaku adalah kuliah di dunia advertising atau broadcasting!

Saat ini aku berada diantara orang-orang yang handal di bidang itu!

Menohokku!

Aku datang tanpa pengetahuan tentang acara ini,
dan disinilah aku...
Kembali menyatukan serpihan memori-memori cita-citaku di waktu SMA...

*Beyond Brand & Design Seminar
Do Good by David B. Berman
27 Mei 2011

Wednesday, June 1, 2011

LUSA AKU MATI

INFO KONTAK kalau mau ke PULAU WEH

MEDAN

Bis dari Medan ke Banda Aceh (yang paling direkomendasikan)
Bis Pelangi
Kantor Pusat Banda Aceh:
Jalan Muhammad Jam No 90
Telp (0651) 32006 / 24095
Banda Aceh
Cabang
Medan
Jalan Gadjah Mada No 56
Telp (061) 4576011 – 4576012
Pool Jakarta
Jalan Raya Pasar Minggu, Taman Makam Pahlawan Kalibata no 23
Telp (o21) 7986331 / 79197878

Jam berangkat dari Medan ke Banda Aceh: 08.00, 09.00, 19.00, 20.00, 21.00

Harga
Kursi 2-2 : 140rb
Kursi 2-1 (7baris) : 180rb
Kursi 2-1 (6baris) : 200rb

BANDA ACEH

Dari terminal bis Banda Aceh ke Pelabuhan Ule Lhee naek becak montor paling mahal 40rb.

Kapal dari Banda Aceh ke Pulau Weh, ada yang kapal cepat ada yang ferry.
Ferry : jam 08.00 dan 14.00
Kapal cepat : 08.30 dan 16.00

Sewa mobil di Banda Aceh : Bang Muhazir Said : 0813 6073 0685
Dari pelabuhan ke bandara : 130rb
Dari bandara ke kota : 80rb

HOTEL DI BANDA ACEH

Kalo kemaren kita nginep di Hotel Medan
250rb (termasuk sarapan), extra bed 75rb (termasuk sarapan)
175rb (tidak termasuk sarapan)

Hotel yang paling mahal : Hermes
http://www.hermespalacehotel.com/places.htm

PULAU WEH

Sewa mobil di Pulau Weh : Pak Kana 081360122575
Charter 250rb nganterin ke Iboih dan mampir ke KM NOL

Di Pulau Weh kalo mau nginep di Iboih, yang direkomendasikan
IBOIH INN
0811841570, 08126991659
iboih.inn@gmail.com
Kamar Budget : 100rb (minimal 5malam)
Kamar Superior : 200rb
Kamar Deluxe Fan : 250rb
Kamar Deluxe AC : 350rb
Extra bed : 100rb (sudah termasuk sarapan)

Kita kemaren nginepnya di Pulau Rubiah, nyebrang dari Pulau Weh gak sampai 10 menit ,
CP : Pak Yaya (085277464764)
Rumah Leon : 250rb
Makan : 12rb/sekali makan (makanannya enak)
Kopi gelas besar : 6rb
Kopi gelas kecil : 3rb
Indomie telur : 10rb
Boat antar jemput ke Iboih : 100rb pp

Kalo di Pulau Rubiah sepi, kalo mau yang rame nginep di Iboih....

simbahnya seseorang

malam ini

aku membaca tulisanmu...

semua terbaca disitu

kekakuan.. ketidakpedulian...

.. dan aku masih tidak peduli!

a lovely street @Sabang

Ke Ujung Barat Indonesia

15 Mei 2011


Terik panas sangat menyengat padahal waktu sudah menunjukkan pukul 17.00.
Pelabuhan di Pulau Weh sore itu tidak terlalu ramai, sebanding dengan kapal Express Bahari 3 yang penumpangnya tidak terlalu banyak.

Tujuan pertama kami adalah Titik Nol, ternyata perjalanannya cukup jauh juga, tapi searah dengan Iboih yang merupakan tujuan akhir kami hari ini.


Pemandangan yang indah, langit biru, laut biru, hijaunya hutan, monyet dan akhirnya KM NOL!

Ah, sayang sekali.... tugunya kotor, banyak vandalisme, sampahnya berserakan dimana-mana... dan kenapa tugunya temboknya pake keramik ya, jadi kesannya kek kamar mandi...

Titik nol yang sebenernya ada di Pulau Rondo, tapi karena aksesnya susah untuk ke Pulau Rondo, maka km nol dibangun di paling ujung Pulau Weh ini. Tugu yang ini baru dibangun setelah pemerintahan Presiden Habibie, yang lama sudah tidak kelihatan lagi diantara semak belukar.

Setelah puas berfoto dan menikmati sunset sebentar, kami langsung menuju Iboih untuk nyeberang ke Pulau Rubiah.

Iboih rame sekali, mungkin ada hubungannya dengan senin yang dijadikan cuti bersama oleh pemerintah.
Sampai di Iboih pas maghrib, sekitar 18.45, setelah teman2 diver menyelesaikan urusannya, kami segera menuju boat yang sudah menunggu kami. Melintas laut ketika terang bulan purnama, sungguh sensasi yang menyenangkan, walaupun nyeberangnya Cuma sebentar, tak sampai 15 menit.

Begitu sampai hal yang paling kami inginkan adalah makan, hahaha.... Makan dengan lahap tapi tetep tidak sampai bisa menghabiskan porsi nasi yang disiapkan oleh Bang Yuli untuk kami.

*Trip kali ini aku sangat bersyukur karena punya teman yang pernah lama kerja di Banda Aceh dan sering mondar-mandir ke Sabang. Begitu tahu aku punya tiket ke Aceh, dia menyarankan agar nginep di Rubiah saja, apalagi dia tahu kalo aku perginya berame-rame, dengan nyewa rumah di Pulau Rubiah, kita semua gak perlu repot dengan pembagian kamar yang harus ditaati dengan ketat sesuai gender kalo nginep di Iboih.

Setelah kenyang, kami menuju Rumah Leon, rumah panggung dari kayu yang indah. Ber-sembilan kami akan menghabiskan malam disini, dan ternyata kamar mandinya tidak berpintu, hehehe.... Rumah Leon adalah salah satu dari rumah2 yang disewakan di Pulau Rubiah, rumah ini yang paling besar diantara yang lain, dan ada kamar mandinya. Rumah-rumah yang lain Cuma satu kamar dan tidak ada kamar mandinya, kebanyakan disewa ama bule karena mereka biasanya Cuma mandi seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali, hehehe...


Rencana semula, Cuma semalam di Pulau Rubiah dan malam kedua di Iboih, tapi begitu melihat rumahnya, kami semua langsung jatuh cinta dan memutuskan akan dua malam di Rumah Leon.
Setelah mandi, entah kenapa ngantuk sekali... langsung tidur deh...hujan deras mengiringi malam pertama kita di Pulau Rubiah ini... dingin..

16 Mei 2011

Bangun pagi pas ketika matahari mulai muncul di permukaan laut, masih mendung, tapi sunrise-nya tetep keren. Bergegas turun ke restoran alias rumahnya Bang Yuli dan keluarga untuk sarapan, karena yang mau nyelem udah janjian mau dijemput jam 08.30. Setelah tim diver (Adit, Pipi, Pandu) berangkat, sisanya yang mau snorkeling juga siap-siap. Ragu2 apakah harus sewa kapal atau tidak, akhirnya aku nelpon Nikka, nanyain kalo misalnya sewa kapal untuk snorkeling rutenya mana saja. Dan ternyata dengan sewa kapal Rp. 400.000,- untuk 5 jam, lokasi snorkelingnya ada sekeliling Pulau Rubiah dan di Iboih. Akhirnya diputuskan kalo hari ini kita snorkeling keliling Rubiah dan besok pagi setelah diantara kembali ke Iboih, barulah snorkeling di Iboih.

Benarlah, ketika kita sudah bersiap di tepi pantai depan rumah, banyak kapal berdatangan untuk snorkeling di depan rumah kita.

Petualangan dimulai!

Flu berat tak menyurutkan niatku untuk ikutan snorkeling keliling pulau, kadang-kadang minggir sendiri untuk batuk, membersihkan pilek dan minum. Untungnya aku bersikeras membawa satu botol air mineral ukuran 1,5 liter yang kuiket di tanganku, jadi semua bisa ikutan minum karena ternyata rute snorkeling kita lumayan jauh. Hampir sedikit lagi sudah keliling Pulau Rubiah.

Karena mual, akhirnya aku menepi, diikuti anak2 yang lain, karena emang aku paling depan. Langsung terbaring di batu-batu di tepi pantai, tapi ternyata pantai yang kupilih untuk menepi bagus, jadi anak-anak langsung semangat untuk foto-foto, dan aku terpaksa bangun dan ikutan mereka berendam di pantai, eh tiduran di pantai.

Setelah puas menikmati pantai, kami melanjutkan perjalanan berenang kami (udah gak snorkeling lagi karena lapar). Begitu kulihat ada jalan di pinggiran pantai, aku langsung menepi dan naek ke darat. Ternyata ada jalan setapak di sebagian pinggir Pulau Rubiah, dengan semangat kami semua jalan karena sudah kelaparan, jalan ini menuju makam dan dermaga yang berhadapan dengan Iboih, jadi kami mengambil jalan naik yang ternyata tembus kedekat Rumah Leon yang kami inepin.


Sampai di restoran ternyata rame sekali, kami makan dibawah pohon mangga diantara tahi-tahi kambing, hahaha. Bener-bener licin tak berbekas apa yang disuguhkan, tandas! Habis makan siang, anak-anak semangat mau motret keliling pulau, karena sebagian besar bawa kamera DSLR.

Ternyata Pulau Rubiah cukup bikin capek untuk diputerin. Gak seputaran sih, karena gak ada jalannya, tapi kita jalan sampai pantai yang ada pohon di ujungnya yang tadi kita pakai untuk istirahat pas snorkeling. Puas berkeliling pulau, kita kembali ke rumah. Ada yang tidur, ada yang sibuk dengan BB nya, ada yang melanjutkan motret... dan aku melanjutkan motret juga tapi sambil snorkeling-an di depan rumah.


Ikan-ikannya mengagumkan, tapi sayang sudah sore, jadinya ombaknya tambah gede aja, motret sambil pegangan ama karang. Dengan niat harus bisa dapat foto2 yang lumayan, akhirnya nyerah juga ketika badan udah kebanting-banting nabrak karang.

Karang-karang disekeliling Pulau Rubiah ini tidak ada yang menarik, katanya rusak sebelum tsunami, tapi memang ikan-ikannya macam-macam dan ukurannya banyak yang melebihi daya pikirku, karena di kedalaman 1 meter, kita bisa menemukan ikan dengan panjang 50cm, mengagumkan.


Orang-orang disini sangat menjaga ikan-ikan tersebut, ikan yang kita makan mereka dapatkan dari pasar, atau kalo tidak memancing di tengah laut, jarang kita jumpai yang memancing di dermaga, karena di dermaga pun, ikannya sangat banyak dan lucu-lucu. Penduduk lokal sudah sadar bahwa wisata bawah laut lah yang mendorong wisatawan untuk datang ke Pulau Weh, disamping KM NOL.

Ketika anak-anak diver pulang, mereka bilang 4 spot yang mereka datangin, semuanya mengagumkan, dengan nilai jempol empat! Aku akan kesini lagi kalo sudah jadi diver, aku berjanji pada diriku sendiri!

17 Mei 2011

Pagi harinya, setelah sarapan, kami diantar kembali ke Iboih, aku dan Uwi snorkeling lagi, yang lain ada yang Cuma nongkrong di warung, ada yang bermain air di pantai Iboih. Aku dan Uwi snorkeling dengan harapan pengen ketemu Lion Fish, tapi tidak ada satupun yang ketemu kita pagi itu. Ketemu dua morel eel yang ukurannya mengerikan, segede paha, lumayan mengobati rasa sebel karena gak ketemu Lion Fish, ada banyak gurita, coba aku bisa ngambilnya, dibakar enak tuh, hehehe...

Snorkeling nyampe di ujung ’Iboih Inn’, aku ma Uwi balik ke tempat anak-anak nungguin kita.


Perjalanan lanjut keliling Pulau Weh setelah semua selesai beberes. Pantai Gapang (yang Cuma kita lewatin tanpa turun dari mobil, karena liat dari mobil aja udah males untuk turun, hehehe), makan di Kota Sabang, disinilah kita makan sambal ganja/asam udang sampai puas, kemudian ke Pantai Sumur Tiga.

Pantai Sumur Tiga lumayan untuk piknik keluarga dan bermain air, tapi depan pantainya langsung laut lepas, jadi ombaknya lumayan juga. Pantai ini berpasir putih, dengan pohon kelapa di pantainya, pantai yang bagus untuk foto postcard, hehehe


Langsung menuju ke Pelabuhan, beli tiket Kapal Pulo Rondo.Ternyata kekhawatiran tidak dapat tiket sangat tidak berasalan, karena sebagian besar yang datang ke Pulau Weh bawa mobil dari Banda Aceh, jadi mereka nyebrang dengan kapal Ferry.

Selamat Tinggal Pulau Weh, aku pasti akan datang lagi untuk menyelami indahnya lautmu!