Labels

abang (1) abroad (3) Aceh (7) arca (7) Argopuro (1) budget (2) catper (11) curcol (1) family (2) friendship (5) hiking (3) indonesia (1) info (1) island (5) itinerary (1) jacob (6) Jawa Tengah (1) Jawa Timur (1) Jogja (1) Kepulauan Seribu (4) kuliner (1) lombok (2) love (5) moment (5) mountain (2) notes (27) on the road (1) Pallawa (1) Philippines (2) pictures (27) quote (3) religious (1) Rinjani (1) Semeru (1) song (2) soul (1) Sulawesi Selatan (2) thougt (1) trip (6) vietnam (7)

Monday, February 28, 2011

A R G O P U R O

One of my “BIG JOURNEY” lists

Without any will to look a group to join in this hiking, Emma told me that Lendy and Nita would go to Argopuro, the same date with me.. So I phoned them, that simple, part of destiny…

Jogja

Seemed everything was messed up on the floor, tent, sleeping bag, mattress, logistic (for 3, me-pipi-asep) that looked so much and heavy, :D.. Rice(1.5kg), eggs(0.75kg), bread(2loaves), oranges(2.5kg), rambutan(3kg), vegetables, and much more…

Finally, the cab dropped us to Giwangan Bus Station, met the three boys from Purwokerto : Lendy, Wondo, Asep.. 1000PM Went to Surabaya by EKA Bus (IDR63000), continued with AKAS to Probolinggo (IDR14000). Arrived at 0730AM, then we were waiting…waiting… and the other group arrived at 1130AM.

Moved to the old bus station to catch the bus, I and Pipi couldn’t stand to wait the next bus on 5PM, we decided to go first with Asep, Sentot, and Qthink. (Probolinggo-Bremi:IDR13000,2hours)

Bremi

What a nice village, with milchcow farm, small shop that sold everything, and the important was the ‘warung’…

Day 01. The next day, on the morning, we started the journey… The first ‘wow’ moment was when we passed the very tall tree, maybe that’s ‘cotton’ tree, I’m not good at flora knowledge, :D…

Pintu Rimba

Took a very deep breath, :D… ngos-ngos-ngos… with the very big and tall trees, we started the ‘never ending nanjak’, into the forrest! After 2hours hiking, the rain was falling… and getting downpour.. we all got wet, and suddenly Asep said that his leg was hurt! Sharp, I knew that the walking rhythm didn’t suit for him… Afraid of anymore injury that can be happened to Asep’s legs, I decided to company Asep walking faster…

Taman Hidup

How can I describe it?
A not too big lake, all the time fogging, with the mountains on the background … Cool, quite, refreshing, white…. Spent a nite here, not too cold….

Day 02. Always beautiful morning for me on the trip, even the weather was not good… Still, the lake was always be nice to enjoy, took a very fresh air, huuuuuuuuf…

Hutan Lumut

Started from this day, I separated from Pipi, I asked Qthink to company her, so I can company Asep (or Asep company me, hehehe). Ready again to hike, we passed a mossy forrest: big, tall, green, mossy…. And what I remembered was the story about trees on Lord of The Rings’s book y JRR Tolkien…

‘Looking head they could see only tree-trunks of innumerable sizes and shapes: straight or bent, twisted, leaning, squat or slender, smooth or gnarled and branched; and all the stems were green or grey with moss and slimy, shaggy growths.’ (Lord of The Rings, Book 1:Chapter VI:The Old Forrest,p.126)

I felt that all the trees could walk, and they were looking at us all the time. Sometimes, for the moment, felt for being watched. I think I read too much about tales, :D…
Savanna on the way, but it was not nice because the slope of the track was rising.

Cemara Lima

Five? Mmmmm, oke whatever they mentioned this place, we stayed the night here… Not a very ideal place to build the tent, we had to dig the soil to get flat mattress for our tent. Still, I and Asep was sliding all the time that night.

Day 03. We had to reach Cisentor today, ok! Uphill, downhill, we met a hawthorn that could hurt you, I was hitched on all of my left hand, Nita told me to spread the soil over my hand, and it was ok, the pain was gone immediately.

Cisentor

Finally, Cisentor… took a bath on the river with Pipi… So refreshing!

Day 04. The target was ‘summit attack’, both Rengganis and Argopuro. The way to the summit was liked a wonderland, edelweiss, savanna, trees, edelweiss, savanna of the purple flower…

Puncak

The Argopuro’s peak was not beautiful, there were trees on the peak… but the Rengganis was beautiful, surrounded by brimstone, and also the inheritance of Dewi Rengganis. There was a temple, maybe it was her palace, wide and we could see many rooms (in my imagination)… On the front, it would be the park of the palace, nice…

Walking down, I was running with Asep, happy to see that Pipi got the bravery to run, so we could run together… One time, Asep asked me to scream together while we’re running, so relieving!
Packing, then we’re ready to reach Cikasur.

The rising hill was never ended, finally we got the savanna.. Asking Asep to walk slowly, because I wanted to capture all the beauty to my memory… So beautiful, liked the teletubbies’s land or hobbit’s land: Shire… many savannas on the way… suddenly CIKASUR!

Cikasur

Ya Allah, Allahuakbar, Speachless… So beautiful… I was just sitting and enjoying the God’s painting…. So wide (was the plane runaway).. So green… So amazing!
There were the airport building, the park (pink and white lily), the one big tree (that usually for car to turn)…
I wanna be here for two days, talking, talking, but the logistic was run out… (cigarettes!)… Oh no…

Day 05. At noon we’re ready to start the day, still rising hill on the first route, but then the hill was setting down…down..down… rain… rocky trek… then BADERAN at 0600PM…

Till we meet again, Cikasur…

TEAM :
NITA, DHILA, LENDY, WONDO, ASEP, UMI, PIPI, QTHINK, SENTOT, RIRIS, ANTO, MOLTO, ELLA, PONKY, RAHMI, TAUVIK, DWEE, JEAN, ZAROH, MARIO

R I N J A N I, The Dreaming Mountain

Setelah sekian lama memendam keinginan untuk berkunjung di gunung yang cantik ini, akhirnya impiannku terwujud juga….

Pre-Rinjani

Tiket udah diissued dari November tahun lalu, tiket 0 rupiah dari AirAsia, 21.000 IDR per orang, enam orang oke bergabung.
Mendekati hari H, satu persatu dari enam orang berguguran, tinggal tiga cewek yang tetep siap untuk berangkat. Batal adalah alternatif terakhir jika yang berangkat hanya cewek-cewek, alhamdulillah akhirnya Riza jadi berangkat. Seminggu sebelum hari H barulah kepastian berangkat jadi positif.
Aku pun segera issued tiket pulang untuk semuanya, Mataram-Jakarta by LionAir.
Riza : 2 Agustus 2010, 0600 WITA, 660.700 IDR
Emma : 2 Agustus 2010, 0600 WITA, 700.300 IDR
Umi & Pipi : 4 Agustus 2010, 1620 WITA, 620.000 IDR

Telepon Mas Usman porter untuk membicarakan masalah logistik. Aku menyerahkan semua urusan belanja ke mereka, termasuk menu dan belanja buah. Untuk transportasi dari Lembar ke Sembalun, akhirnya kubatalkan karena terlalu mahal, nekad aja lah....
Telepon Kadek Sana untuk jemput kita dari Ngurah Rai dan ngantar ke Padang Bai.
Telepon Mas Supri untuk ngecek kondisi Rinjani, tidak boleh muncak dan tidak boleh nginep di danau!
Cari pinjeman motor untuk muter-muter Lombok, alhamdulillah banyak teman, jadi gampang aja...

So we’re ready to go!!

Selasa, 27 Juli 2010

Dari bangun pagi pas subuh, hujan turun dengan derasnya mengguyur Jakarta, padahal ada beberapa urusan yang belum selesai. Packing ngawur asal semua barang masuk aja, akhirnya berangkat juga ke bandara. Sampai di bandara, bagi-bagi barang dengan Emma biar gak terlalu berantakan ketika masuk bagasi. Riza datang kemudian. Pipi masih terkena macet, jadi akhirnya kami check in duluan, dan jelas harus bayar bagasi, :D. 90.000 IDR untuk pembelian bagasi di bandara (15kg), kalo lewat web menjadi 60.000 IDR.

Pesawat penuh banget dengan wajah-wajah yang sangat excited karena mau liburan, ketemu juga dengan Feli ama suaminya yang mau honeymoon lagi ke Bali. Feli agak tergoda juga untuk ikutan kita ke Lombok, tapi karena kita langsung ke Sembalun, dia gak mau.

Di pesawat gak bisa tidur ternyata, jadinya baca majalah dan ngobrol aja.

Sampai di Ngurah Rai, nyari Kadek Sana yang jemput kita pake Elf 12 seats. Emma pengen makan panas dan berkuah, jadinya kita makan di Jl. Raya Tuban, ada berbagai macam makanan dengan porsi yang ternyata aduhai banyaknya, kita mpe ketawa-ketawa lihat emma yang pesen dua macam makanan dengan porsi besar kewalahan ngabisin pesenannya.

Rabu, 28 Juli 2010

Pukul 0100 WITA kita berangkat dari Tuban menuju Padang Bai, sampai Padang Bai ternyata sudah ada kapal yang mau berangkat. Kapalnya masih baru, kosong dan dinginnya AC membuat kita semua langsung tertidur di kursi panjang itu. Ketakutan akan calo-calo yang ada di pelabuhan Lembar membuat kita gak berani untuk turun kapal ketika pagi itu pukul 0800, kapal merapat. Alhamdulillah dari obrolan dengan seorang sales, kita diajak barengan naek angkot. Dan akhirnya kita charter angkot tersebut untuk nganterin kita ke Sembalun.

Pukul 1200 kita sampailah kita di desa Sembalun nan cantik, penuh dengan bunga-bunga disepanjang jalan. Makan, packing ulang, akhirnya jam 1400 WITA kita berangkat.

Pos Sembalun – Pos 2 Sembalun, 1400 – 1800: 4 jam


Bener-bener jalur yang indah, banyak bunga dan savana rumput yang luas. Emma drop di hari pertama ini karena malam selasa sebelum berangkat dia gak tidur sama sekali. Akhirnya kita memutuskan untuk ngecamp di Pos 2, setelah makan dan ganti baju, kita semua bener-bener tertidur dengan nyenyak, membalas kekurangan tidur malam sebelumnya.

Pos 2 Sembalun dibangun di suatu lembah yang terlindungi oleh bukit-bukit dan terdapat sumber air yang bisa digunakan pendaki untuk menambah persediaan airnya. Jadi udara tidak terlalu dingin karena tidak ada angin yang melewati lokasi ini.
Sayang sekali sampah dimana-mana, menyedihkan dan tentu saja menyebalkan.

Kamis, 29 Juli 2010

Pagi ini kami bangun dengan kondisi yang lebih bugar. Obrolan pagi dan sarapan membuat kami lebih bersemangat untuk menghadapi rute hari ini. Pagi itu tim clean up datang untuk membersihkan jalur.

Sebelum tahun 2010, clean up jalur Rinjani diadakan tiap minggu. Ketika kontrak bersama pihak asing habis di akhir tahun 2009, pihak Taman Nasional Gunung Rinjani tidak memperpanjang kontrak lagi. Hal ini berakibat dengan menumpuknya sampah di berbagai lokasi di jalur Sembalun maupun Senaru.

Ada uang, ada barang!

Harga tiket masuk Taman Nasional Gunung Rinjani

Sebelum 2010 2010
Wisatawan Asing 150.000 25.000
Wisatawan Domestik 25.000 2.500

Dari uang tiket masuk, sudah dibagi-bagi posnya buat apa aja. Tapi uang tersebut sama sekali gak membuat desa menjadi maju, jadi ketika akhirnya harga tiket masuk turun, para porter dan penduduk desa diam saja, karena selama ini mereka gak menikmati dari uang tiket tersebut.

Jadi pihak Taman Nasional Gunung Rinjani mengadakan clean up jalur setahun sekali, dan jatuhnya tepat hari ini ketika kita berada di Pos 2 Sembalun, kamu akan ketemu mereka lagi sampai 3 hari kedepan.

Ada kabar menyebutkan bahwa akan ada kontrak untuk clean up lagi dari pihak asing dalam waktu dekat ini, sehingga Taman Nasional Gunung Rinjani akan bersih lagi dari sampah.

Pertanyaan-pertanyaan yang muter-muter di otak :
1. Kenapa sampah2 itu tidak dibawa turun lagi?
2. Haruskah pihak luar yang peduli dengan Taman Nasional Gunung Rinjani kita?
3. Bule-bule itu bisa tidak mengubur kotorannya sekaligus dengan tissuenya?

Pos 2 Sembalun – Plawangan Sembalun, 0845 – 1600: 5 jam 15 menit


Jalur yang indah, berbukit-bukit, kata Mas Usman ada 7 bukit, masih berusaha ngitung pas awal-awal, tapi akhirnya males, hahaha... gak habis-habis....

Cuaca masih tetap bersahabat dengan kami. Langit sangat cerah, biru, dengan kabut yang sesekali datang untuk membuat badan kami tidak kepanasan.

Hari ini semua sehat dan semua semangat, alhamdulillah....


Sampai di Plawangan Sembalun, seperti biasa kami kelaparan, hahahaha.... Jadi Mas Umar dan Mas Usman segera mengambil air dan memasak. Kami mendirikan tenda. Pembagian tugas yang dari awal sudah kutetapin, karena selama dijalan, porter berjalan bersama kami, jadi nyampe di camp pun bareng.

Sunset yang indah dengan pemandangan Segara Anak kami nikmati sore itu, tapi angin cukup kencang, jadi setelah puas berfoto-foto dan bercerita sambil minum teh di depan tenda, kami masuk tenda.


Pukul 1900 kami sudah siap tidur, karena besok paginya harus summit attack, jadi kami harus tidur cepat. Tapi akibatnya, tidak ada satupun dari kami yang tidur enak malam itu. Kebiasaan tidur malam di Jakarta membuat kami tidak bisa memejamkan mata.

Jumat, 30 Juli 2010

Akhirnya dinihari itu tiba. Riza keluar tenda untuk membangunkan Mas Usman dan Mas Umar, tapi dia kembali ke tenda tanpa membangunkan mereka, kasihan katanya.. jadilah kami menunggu mereka bangun dengan sendirinya, jam 3 pagi mereka bangun.. dan akhirnya pukul 0400 kami siap berangkat.

Plawangan Sembalun – Puncak Rinjani, 0400 – 0830: 4,5 jam

Semeru gak ada apa-apanya dengan jalur ke puncak Rinjani ini. Serem oiiiii..... Setiap langkah kakiku, yang kulihat hanya sepatu Riza... Jalan pelan-pelan, berusaha menyemangati Riza yang mulai stress dengan medan yang ada di depan mata, terjal dan panjang, dan jalanan berpasir..

Emma mulai berjalan sendirian meninggalkan kita karena Riza lamban sekali.... dan akhirnya Puncak Rinjani 3726 DPL, bahagianyaaaaaaaaaaa......


Foto-foto jelas lah, dengan langit biru, dan segara anak, gunung baru jari keliatan jelas, semua semangat untuk bernarsis ria di puncak yang lebarnya Cuma beberapa meter persegi ini. Gunung Tambora, Gunung Agung, semua keliatan jelas... Oh indahnya.....

Puncak Rinjani – Plawangan Sembalun, 1000 – 1200: 2 jam

Perjalanan turun lebih menakutkan bagiku yang takut akan ketinggian ini. Untung sudah menemukan cara yang membuatku bisa berjalan berdiri (tanpa ngesot) di ketinggian ini. Aku nempel di belakang Riza, jadi yang kulihat hanya kerilku yang dibawa Riza. Tetep penuh perjuangan karena kadang-kadang Riza terlalu cepat sehingga aku ketinggalan.
Tapi semuanya akhirnya berlalu, tebing-tebing mengerikan itu akhirnya bisa kulalui juga..


Setelah makan siang yang menunya membuatku kecewa, akhirnya kita memutuskan langsung turun ke Segara Anak dan ngecamp disana.

Plawangan Sembalun – Segara Anak, 1500 – 1900: 4 jam

Jalan dengan sangat hati-hati, karena kaki dan badan dalam keadaan capek setelah berjalan seharian. Turunan seakan tidak habis-habis. Dengan sabar Mas Usman dan Mas Umar menemani kami yang sangat lamban kali ini.

Radio kali ini beritanya adalah ditemukannya pendaki yang meninggal di sebelah batu itu, di jalanan itu. Anggota tubuh yang berantakan dan berita-berita yang membuat kami semakin berhati-hati dan semakin lamban dalam bergerak.
Dasar Mas Usman dan Mas Umar, bukannya membuat kami nyaman dan yakin bisa melewati turunan menyeramkan ini, malah membuat kami jadi tambah deg-degan.

Sampai di Segara Anak sudah gelap, segera kami mencari lokasi mendirikan tenda, dapat lokasi ternyata di sebelah bivak para porter yang sedang clean up. Kami mendirikan tenda, porter memasak. Setelah ganti baju, kami segera makan malam, dan langsung tidur. Keinginan malam itu untuk berendam air panas segera padam karena kami sangat capek hari ini dan sangat mengantuk. Langit cerah dan bintang bertaburan.

Sabtu, 31 Juli 2010


Pagi yang indah untuk bermalas-malasan. Berjalan-jalan sepanjang danau, melihat orang memancing, memandang gunung baru jari yang mengeluarkan sedikit asapnya...

Akhirnya keinginan untuk makan ikan segara anak terwujud juga. Dikasih oleh Pai, pemancing yang Cuma pengen mancing.

Setelah makan dan masih malas-malasan, akhirnya Mas Umar mengajak kami ke sumber air panas, dengan janji kalo kami tak boleh berendam, akan membuat kita lemas. Pemandangan kearah sumber air panas ternyata indah sekali, kami dengan semangat foto-foto disana-sini. Mas Umar dengan sabar menunggu.

Pertama, nyemplungin kaki… Akhirnya nyemplungin badan, hahaha….dan disinilah memory card emma yang ada di kantong celanaku terjebak batu, :(.. Terima kasih Mas Umar dan Mas Usman… kalian sangat baek….

Setelah puas berendam, kami segera balik ke tenda dan packing.

Segara Anak – Pos 3 Senaru, 1200 – 1600: 4 jam


Indahnya berjalan di sepanjang danau, dan lebih indah lagi tanjakan ke Plawangan Senaru. Dengan langit yang biru, Segara Anak terlihat sangat jelas setiap kali kami berhenti untuk istirahat. Dan tiap-tiap kali, aku membutuhkan bantuan dari teman-teman untuk menjagaku dari ketakutan akan ketinggian, terima kasih semuanya....

Berhenti sejenak menikmati pemandangan yang sangat menakjubkan di Plawangan Senaru, ternyata masih tersisa nanas... horeeee.....

Turun menuju Pos 3 Senaru membutuhkan sedikit tenaga, karena aku sama Emma pake pantat, hahaha.... dan setelah melewati turunan, akhirnya jalan datar diantara taman yang indah, sayang dikotori oleh tissue disana-sini.

Pos 3 Senaru, akhirnya.... kali ini para cowok (porter dan Riza) yang mendirikan tenda kami, kami cewek-cewek tetep duduk-duduk di pendopo yang ada, hehehe.... Setelah tenda berdiri, ganti baju, sangat malas buat kami keluar tenda karena dinginnya malam. Malam terakhir, harus dinikmati kata Riza yang katanya sedang memandang bintang... Yang penting enak sekali pancake pisang bikinan Mas Usman dan Mas Umar!

Setelah kami semua makan, kami langsung masuk tenda dan menikmati malam terakhir dengan pijit-pijitan, hahaha.... akhirnya Mas Umar dan Mas Usman ikutan masuk tenda dan memijit kami semua. Dengan teriakan yang tertahan oleh sleepingbag/jaket yang kami gigit, sempurnalah malam itu... :D

Minggu, 1 Agustus 2010

Pagi ini kami bener-bener santai, menikmati pagi, hari terakhir kami di Rinjani, memandang monyet-monyet yang sangat banyak di pohon, melihat tingkah bule-bule yang ada... Kami satu-satunya tamu Indonesia yang di Pos 3 Senaru waktu itu...

Pos 3 Senaru – Rinjani Trekking Centre Senaru, 0900 – 1330: 4,5 jam


Perjalanan kali ini semua merasa dalam kondisi fit. Mungkin karena sudah dipijat malam sebelumnya. Aku senang Pipi bisa berlari waktu turun, jadi perjalanan menjadi agak cepat. Dengan semangat akan ketemu minuman dingin di gerbang Senaru, kami mulai berlari turun. Bekal nasi sudah kami kurangi waktu di Pos Extra, jadi kami agak lebih punya tenaga lagi untuk berlari.

Senangnya kami ketika sampai di Gerbang Senaru, setelah menikmati minuman dingin, kami berjalan lagi menuju RTC Senaru. Begitu sampai, aku langsung mencari mobil charteran mobil untuk ke Mataram.

Di Senaru inilah kami berpisah dengan porter-porter kami, Mas Umar dan Mas Usman. Terima kasih buat segalanya ya Mas....

Ucapan terima kasih kami tujukan untuk :
Allah, Yang Maha Segalanya... yang memberikan kami kesehatan dan birunya langit selama perjalanan ini....

1. Orang tua kami, dengan doanya..dan seluruh keluarga
2. Mas Umar dan Mas Usman, porter kami
3. Indonesia Bertindak
4. Indonesia Raya
5. ..dan teman-teman kami yang selalu mendoakan kami.

Kontak :
1. Mobil di Bali, Bandara Ngurah Rai – Pelabuhan Padang Bai
Kadek Sana, 0811399986, 300.000 IDR, ELF 12 seats
2. Charter dari Pelabuhan Lembar – Sembalun
Pak Uri, 081907039917 , 400.000 IDR, CARRY 6 seats
3. Porter, 100.000 IDR/hari, nganterin ke Puncak extra 100.000 IDR/porter
Sembalun, Mas Umar dan Mas Usman (kakak beradik), 081916319602
4. Rinjani Trekking Centre Sembalun
Mas Supri, 081805725754
5. Mobil di Lombok, Senaru – Mataram
Ferry, 081805777177, AVANZA, 300.000 IDR

Budget kami per orang 915.000 IDR, sudah termasuk :
1. Makan tengah malam di Tuban
2. Bandara Ngurah Rai – Pelabuhan Padang Bai
3. Kapal Ferry @31.000 IDR
4. Pelabuhan Lembar – Sembalun
5. Makan siang di Sembalun
6. Logistik total 700.000 buat berenam selama 5 hari, dibelanjain porter
7. Biaya porter : Mas Umar 500.000, Mas Usman 600.000, transport mereka 100.000
8. Senaru – Mataram
9. Makan malam Ayam Taliwang di Mataram
10. Taksi Mataram-Senggigi-Mataram-Hotel

Budget tidak termasuk :
1. Tiket Pesawat PP
2. Airport tax
3. Bagasi pesawat
4. Hotel Viktor 1 di Cakranegara, @80.000 IDR per room
5. Taksi ke bandara
6. Oleh-oleh

Menu di Rinjani :
Rabu malam : nasi, pecel kol dan wortel, telur ceplok, pisang goreng
Kamis pagi : nasi goreng
Kamis sore : nasi, sup, telur rebus
Jumat dinihari : nasi, oseng kol + suwir ayam
Jumat siang : nasi, mie rebus, pisang goreng
Jumat malam : nasi, sup, ayam goreng
Sabtu pagi : nasi, kornet goreng, ikan goreng, sambal
Sabtu malam : nasi, sop, telur rebus, pancake pisang
Minggu pagi : nasi, mie rebus plus sosis
Minggu siang : nasi goreng
Buah : nanas, apel, jeruk, pisang

CAST : UMI, PIPI, EMMA, RIZA

a bestfriend

Persahabatan itu ada karena dua orang yang merasa cocok satu sama lain dan kemudian menjalani pertemanan, jadi dari dua belah kan?

dan ketika salah satu merasa tidak dianggap sebagai sahabat, wajar kan kalo dia menjauh, dan ternyata ketika dia menjauh pun, yang dianggapnya sahabat tidak mencarinya sekalipun...

ternyata, aku cuma dianggap 'asisten'....

*air mataku menitik, dan aku ingin pergi jauh...

Underwater Pictures from Untitle Island

Kima


Jelly Fish


Reefs


The Panorama


Colourful Leaves


The Fishes


Budi


To Dive For


Little Fishes In The Beach

Penyu

Senangnya ketemu Penyu, walaupun ada di kedalaman...

Tubir Untittle Island di Kepulauan Seribu

Monday, February 14, 2011

Keliling Jawa Tengah

Pengen nyimpen iten yang kubikinin buat teman

=============================================================================

Keliling Jawa Tengah, 24-28 Oktober 2009
mode trip : pake ransel, jangan bawa koper

24 Oktober 2009

0700 Sampai di Jogja, langsung ke Dieng Harga (moga2 masih sama)
0800 Dari bandara, naek transjogja menuju terminal Giwangan Jogjakarta. Rp3000
0845 Dari terminal Giwangan, naek bus besar yang ke Semarang, turun di Magelang. Rp8000

1015 Dari Magelang, naek bus ¾ ke Wonosobo, bilang ke keneknya mau ke Dieng, nanti dia bakal kasih tahu turun dimana dan naek apa lagi… atau kalo pede, langsung aja …Rp12000

1200 Dr terminal wonosobo bs naik angkot kecil ke dpn hotel Kresna truz naik bis 3/4 jurusan Dieng, turun di pertigaan Dieng Plateu, atau bilang kenek turun di Bu Jono 2000 +12000

1400 Di pertigaan Dieng ini banyak penginapan :
1. Bu Jono room rate Rp. 100.000,- (kamar mandi didalam + hot water, TV, tanpa breakfast). ada juga yang Rp. 50.000,- (kamar mandi diluar).
2. Hotel Pondok Wisata Lestari ada yg 40rb & 60rb/mlm cm beda kasur aja. Kamar mandi luar. Telp 0286 3342062/3342026 dg bpk H. Sukur.
3. Hotel Gunung Mas Rp. 125.000,- (kamar mandi didalam + hot water, termasuk breakfast, tidak ada TV)
Saran :
Ambil satu kamar saja di Bu Jono yang kamar mandi dalam

Kalo udah naruh tas, cari aja ojek yang bisa nganter2in kalian bertiga ke obyek2 wisata yang ada di dieng… tapi kalo mau nyante, jalan2 aja di sekitar situ, Candi Arjuna sudah keliatan… kalian bisa pelajari peta yang ada atau bertanya2 ke orang penginapan, pasti dibantuin kok… menurutku sih, mending kalian sore ini muter2 dan menikmati suasana aja… jalan2 ke candi bisa pake kaki, trus janjian ma tukang ojek untuk nganterin muter2 dieng besok subuhnya, jam5pagi, start dari hotel ke gunung Sikunir untuk liat sunrise dan yang laennya… Ojek muter2 80rb, paling mahal.


25 Oktober 2009

0500 Start muter2 dieng naek motor, browsing sendiri mau kemana aja ya…. Rp80000
1200 Maksimal jam 12, semua udah bisa di kunjungi..check out,
1400 Wonosobo
1600 Magelang, dari Magelang naek bis Ramayan yang langsung ke Borobudur, moga2 masih ada… kalo gak ada, naek bis yang ke Jogja, turun di Muntilan, trus car ibis yang ke Borobudur, atau tanya2 aja ma orang2 di terminal

1730 Nyampe terminal Borobudur, Tanya orang jalan ke
HOTEL RAJASA
Jl. Badrawati No. 2 Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Phone: +62 293 788276, +62 857 290 71005, +62 81328538634
Fax: +62 293 789520
banyak juga hotel2 backpacker yang murah, tapi ini yang harganya ditengah2 dan recommended banget
Shortcut URL:
http://www.yogyes.com/hotel-rajasa
Harga Kamar
Tipe Harga Keterangan
Fan Room B Rp. 160.000 Fan, Cold Water, Double Bed/Twin Bed
Fan Room A Rp. 250.000 Fan, Hot and Cold Water, 1 Double Bed + Single Bed
AC Room A Rp. 350.000 AC, Hot and Cold Water, 2 Double Bed
AC Room B Rp. 350.000 AC, Hot and Cold Water, Bathup, 1 Double Bed / Twin Bed
• Extra bed IDR 70,000
• All rates are including breakfast, tax, and service

Hotel Rajasa Borobudur - Hotel dengan Pemandangan Sang Budha Tidur
Hotel Rajasa benar-benar terletak sangat dekat dengan Candi Borobudur, candi Budha terbesar di dunia. Hotel ini berada tepat disamping pagar Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Dari Hotel Rajasa, Borobudur hanya berjarak 200 meter dan dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Hotel ini sangat menarik karena mempunyai gaya yang unik dengan paduan bangunan batu, bambu, dan kayu sehingga mempunyai kesan dekat dengan alam.
Suasana alam pedesaan yang asri dan bersahabat akan segera menjadi teman baik Anda selama menginap di hotel ini. Hamparan sawah dengan padi yang menguning, burung-burung sawah, dan aktivitas petani desa menjadi pemandangan yang tidak akan pernah membuat Anda bosan. Sementara di kejauhan, Pegunungan Menoreh menampakkan konfigurasi fisik yang menyerupai Budha Tidur. Posisi pengarcaan yang bermakna Budha mengalami parinibana, meninggalkan dunia fana menuju nirwana untuk mencapai kesempurnaan. Panorama yang indah dan Budha Tidur ini dapat Anda nikmati bersama dengan kesejukan alam pedesaan dari kamar yang Anda tinggali.
Hotel yang dimiliki oleh seorang seniman sekaligus budayawan ini, mengajak Anda untuk tidak sekedar menginap, tetapi juga menikmati sensasi yang berbeda saat mengunjungi Borobudur. Dari hotel ini, Anda yang berombongan dapat melakukan meditasi di Borobudur pada jam 4 pagi. Sedangkan Anda yang beragama Budha dapat melakukan pradaksina yaitu menyusuri Borobudur dari tingkat pertama hingga ke puncak. Perjalanan diakhiri dengan mengunjungi stupa asli dan arca induk Borobudur. Sampai di hotel, Anda dapat memesan makanan di restoran hotel yang juga menyediakan hidangan Ala carte denganmenu vegetarian yang lezat.
Hotel Rajasa disukai oleh wisatawan mancanegara, karena dari hotel ini wisatawan dapat langsung melihat kehidupan pedesaan Jawa. Village Tour hotel ini akan mengajak Anda melihat pembuatan gerabah, tempe, rumah-rumah Joglo tua, dan pasar traditional dengan menaiki dokar yang ditarik seekor kuda. Dalam Sunset-sunrise Tour, Anda akan dibuat takjub dengan pemandangan Borobudur yang diapit dua buah gunung dari ketinggian Bukit Tuk Situmbu. Hotel Rajasa juga menyediakan tour ziarah, diantaranya ke Air Suci Jumprit (digunakan untuk acara Waisak), Dieng, dan lain-lain.
Hotel Rajasa tidak hanya menyediakan tempat menginap yang sangat dekat dengan Borobudur, tetapi juga memberikan kesempatan Anda untuk berwisata, bermeditasi, dan berdoa di tengah tatapan damai Budha Tidur di Pegunungan Menoreh.


26 Oktober 2009

Sepagi mungkin usahakan jalan2 ke Borobudur dah beres, check out, naek bus yang jurusan Jogja langsung ada, dari Jogja langsung ke Solo.. tengah hari usahain dah nyampe Solo, nyampe Solo naek becak ke penginapan
Rekomendasi hotel :
1. Hotel Keprabon, hotel backpacker, Jl. Akhmad Dahlan 8 Keprabon, Solo, telp.0271-632811
2. Cakra Homestay, (gw lebih suka hotel yang ini), Jl. Cakra II/15 Kauman Solo, telp.0271-634743, bilang aja ma tukang becaknya..pasti dah tahu kok… sekitar 10-15rb dari terminal

CAKRA HOMESTAY
Jl. Cakra II/15, Kampung Batik Kauman, Solo
Tel (0274) 634743
Harga : Fan (Rp 75.000 – 110.000)
AC (mulai Rp 135.00)

1230 Setelah check in kalian puas2in nikmatin Solo, browsing sendiri yaa… Kraton, Pasar Klewer, Museum Batik Danar Hadi
Silahkan wisata kuliner, browsing sendiri yaaaa
http://shushyku.multiply.com/journal/item/24/Solo_10_-_11_November_2007

27 Oktober 2009

0645 Sudah sampai Stasiun balapan untuk naek Prambanan Ekspress ke Jogja yang paling pagi, kalo ketinggalan yang ini, akan naek yang jam 0838, lebih siang dan waktu kalian di Jogja lebih pendek…

0745 Sampai di Jogja, sarapan di depan Stasiun Tugu Jogja, banyak yang jualan Soto atau gudeg( di stasiun), naek becak(10rb) atau andong (paling mahal 25rb)ke kraton Jogja…


0800 Kraton, trus jalan kaki aja ke Taman Sari,
1030 trus naek becak ke Pasar Beringharjo.. belanja2, tapi jangan lama2, hehehe… trus check in, soal hotelnya kalian browse aja sendiri, banyak sekali hotel di malioboro kok, jadi biar cucok ma kalian….

1300 Naek transjakarta ke Prambanan, Tanya saja rutenya sama petugasnya ya, aku juga gak hapal, habisin waktu di prambanan, trus ke Candi Boko, Tanya ma petugas tiket di Candi Boko, mau beli tiket terusan ke Candi Boko, biar dianterin mereka pake shuttle bus, usahakan ke Boko nya sore aja, jadi pas sunset ada di book….Rp3000


1830 Turun dari Candi Boko, langsung ke candi Prambanan , tepatnya ke Sendratari Ramayana…telepon dulu aja kalo gak mantep, tgl 27 ada pertunjukkan kok…
Oya, kalo nanti kalian merasa kerepotan angkutan untuk seharian ini, kalo mau sewa mobil bisa ke mas rizal : 0274-7874527, avanza termasuk supir mungkin 350rb, belum termasuk bensin, telepon aja, bilang temennya umi/vita…

Candi Prambanan (Jl. Raya Yogya-Solo km 16 Prambanan, Yogyakarta. Phone : +62 274 496408, Fax : +62 274 496408)
Panggung terbuka Ramayana 0730PM-0930PM
1. VIP: Rp. 200.000
2. Khusus: Rp. 125.000
3. Kelas 1: Rp. 100.000
4. Kelas 2: Rp. 50.000
5. Pelajar: Rp. 20.000 (dengan pengajuan surat dari sekolah)

Kalo seharian ini kalian sewa mobil, skip aja beringharjo-nya, minta dijemput si stasiun, kalian bisa langsung ke kraton, taman sari, mampir di Mirota Batik Kaliurang trus lava tour di bebeng, ke museum ullen sentanu di kaliurang (25rb tiket masuknya), dari kaliurang lanjut ke candi2… malamnya ntn sendratari ramayana….


28 Oktober 2009

Belanja….. jangan lupa maksimal jam 10, hehehe, ke bandara sih Cuma buth waktu 20menit kok…
Oke, SELAMAT BERLIBUR!

baru nyadar...

alhamdulillah.. baru nyadar kalo sekarang aku udah bisa nulis catatan perjalananku walaupun pulang dari ngetrip dalam keadaan bete!

kuncinya, aku harus nulis berdasar data2 (keuangan, itinerary, akomodasi, transportasi) dan foto-foto.. dan fokus!!

Friday, February 11, 2011

A Foggy Morning

Love this moment...

Foggy, foggy, foggy...
Like I was in horror movie, that the bad guy would suddenly appear into our window!

Hearing my best friend's snoring
Hearing my dearest friend talking to him, the man that hurts my best friend because of her

... and watching the man that I loved before and the man that I love, side by side sleeping ...

I love you...

'a long road on the bus'

Thursday, February 10, 2011

Philippines, a sister country

Trip kali diawali dengan rasa ikhlas untuk batal, karena sampai sehari sebelum berangkat paspor belum jadi. Setelah dua kali datang ke imigrasi hari itu, akhirnya jam 17.15 kuterima juga pasporku, gak perlu marah-marah ke petugas, hanya rasa ikhlas dan berpasrah diri ketika menunggu, kalo memang tidak bisa berangkat, ya sudah, berarti tidak diijinkan Allah untukku keluar negeri dulu.


Rabu, 19 Januari 2011

Tiket AA yang kuissued bulan Mei 2010 ini sebenarnya untuk 9 orang, tapi ternyata tiga kontestan tidak bisa bergabung, Ezra Regina harus angkat jabatan, Adityayoga ada sidang mahasiswanya, dan Saiful Azhar yang bahunya patah karena kecelakaan sepeda motor. Sayang sekali mereka bertiga gak bisa ikut, karena sebenernya aku kangen banget ngetrip bareng mereka bertiga, kangen banget…

Harga tiket return Jakarta – Kuala Lumpur – Clark : 475.000 IDR, tanpa bagasi dan tanpa asuransi, gak ada flight yang didelay, jadi bener gak pake asuransi, hehehe....

Karena sampai kemaren sore sebelum dapat paspor aku belum memutuskan untuk berangkat, maka aku belum tukar uang, jadi hari ini sebelum ke bandara aku ke Ambassador dulu untuk tuker duit : 7500 PHP, 55 US, 40 RM.

Aku janjian ama Rudy karena ternyata dia juga belum tukar duit. Setelah ketemu, kita langsung naek ojek ke Gambir, dan mpe bandara sholat maghrib dulu baru ketemu anak2 yang laen di Hoka-hoka Bento.

Trip kali yang bergabung : Pipi, Mamet, Deku, Rudy, Yongki (berenam kita).

Deg-degan juga di Imigrasi karena ini pertama kalinya ngecap paspor, apalagi nama paspor ama di tiket beda satu nama, karena kutambahin nama bapak di paspor dengan harapan kalo bisa berangkat umroh dalam 4,5 tahun ini tidak perlu lagi bikin paspor.

Alhamdulillah masih sempet sholat isya di ruang tunggu, secara pas di Imigrasi ternyata udah ada panggilan boarding untuk flight kita nyampe kita harus lari-lari karena takut ketinggalan pesawat, tapi ternyata sampai ruang tunggu semua masih tenang-tenang saja.

Masuk pesawat, gak bisa tidur, hehe... biasa, semangat di awal trip....

Landing di KLLCCT jam 11 malam, gw langsung kagum, langitnya bersih banget dari sebelum landing, dan pas landing lebih dramatis lagi dengan bulan bersinar terang dan keliatan gede banget...

Pengeluaran hari 1 :
Mikrolet : 2500 IDR
Busway : 3500 IDR
Snacks : 10.000 IDR
Ojek : 25.000 IDR
Damri : 20.000 IDR
Airport tax : 150.000 IDR
Hoka-hoka Bento : 35.000 IDR
Makan : 7 RM
Minuman dingin : 3 RM
Air Mineral : 1,5 RM
Sandwich : 4 RM
Tea : 2 RM
Total : 211.000 IDR & 17,5 RM

Kamis, 20 Januari 2011


Menghabiskan waktu untuk menunggu pagi bisa dihabiskan dengan berbagai macam gaya, kita akhirnya nongkrong di kantin yang ada free wifi-nya jadi bisa pada browse dan update, pas udah bosen keluarlah kartu, dan pada maen kartu... karena hari ini makan belum bener jam1 pagi aku merasa kelaparan, so aku makan sendirian diantara anak2 yang lagi maen kartu. Makan berat dengan lauk ikan yang sangat banyak, hahaha... 7 RM dah kenyang banget...

Akhirnya pagi menjelang, alhamdulillah masih sempet sholat subuh di bandara mengingat subuh di KL jam 06.15... dan tibalah jadual flight kita ke Clark... Aku bermaksud untuk tidur di pesawat, jadi begitu take off, dah langsung ambil posisi tidur, hehehe….


.. dan akhirnya setelah 4,5 jam perjalanan, sampailah kita di Diosdado Macapagal International Airport… dan bandaranya lucu banget, jalan masuk ke bandaranya kek ke kamar mandi, dan lantainya semen yang dikasih karpet plastic, hehehe… ternyata bandara ini belum selesai direnovasi untuk digunakan sebagai bandara Low Cost Carrier.

Oya, ada kejadian lucu di pesawat waktu mau landing, ada orang Malaysia yang langsung tahu kita orang Jawa karena ternyata beliau masih keturunan orang Kendal, dan masih bisa bahasa Jawa, surprised! Padahal dia generasi ketiga yang berimigrasi ke Penang Malaysia, salute! Beliau ngetrip cuma berdua dengan kakaknya yang juga laki-laki, dua pensiunan kakak beradik ngetrip bareng, so sweet….


Kita ngambil bus Partas 300 PHP dengan tujuan Cubao, karena tujuan trip kita kali ini pengen ketemu whaleshark di Donsol, jadi mau langsung beli tiket di Araneta Centre Bus Terminal di Cubao.

Di Phillipines, rata-rata tiap bus mempunyai terminalnya sendiri, kalo disini istilahnya pool bus, jadi kenapa memilih Araneta Bus Terminal Cubao, karena disini satu-satunya banyak bis tujuan luar kota berkumpul, jadi kalo kita tidak dapat bis Cagsawa yang kita inginkan, kita bisa pilih bis yang laen untuk menuju ke Legazpi City.


Setelah dapat tiket ke Legazpi dengan bus Cagsawa, makan siang dulu di AliMall depan terminal bis karena disitu ada resto halal di foodcourt-nya. Setelah itu kita mutusin untuk jalan-jalan ke Makati City, Sudirman-nya Phillipines… Naek MRT dari Araneta menuju Ayala Station dengan ongkos 12 PHP per person.

Oya, kalo mau beli SIMCARD local, bisa didapat dengan beli nomor perdana seharga 65 PHP, kemudian bisa beli pulsanya dengan harga 100 PHP.

Mulai berasa banget betapa miripnya Phillipines dengan Indonesia. Dengan orang-orangnya yang sama, dan bahasanya yang mirip, kita berasa Cuma naek KRL AC ke Bogor, hehehe….


..dan hati mulai galau karena belum sholat, dan akhirnya sholat di taman di tengah2 mall di Makati City.

Pulang dari Makati City, begitu turun dari MRT di Araneta, hujan deras mengguyur, dan karena kita dikejar waktu, akhirnya dengan berpayung dan bermantel kita tembus hujan deras menuju Araneta Bus Terminal. Alhamdulillah sempat ganti baju, jadi gak kedinginan begitu ketemu dengan AC bis malam yang seperti kulkas.

Bis berangkat tepat jam 19.00.
Sholat maghrib dan isya dijamak di bus…

Bis berhenti untuk makan malam, aku gak berselera karena rasanya perutku penuh, tapi keknya menarik liat dessertnya, akhirnya aku memilih salah satu yang gak tahu namanya, tapi yummy… eh pas mau bayar ada yang tiba-tiba datang : ‘mi, sekalian beliin mie ama pisang, gak nendang nasinya..’ hahaha… oke oke…

Pengeluaran hari 2 :
Bus Partas Clark – Cubao : 300 PHP
Lunch @Millenium AliMall : 111 PHP
MRT Araneta – Ayala PP : 24 PHP
Bus Cubao – Legazpi : 765 PHP
Dinner : 105 PHP
Tea : 20 PHP
Toilet @Araneta Bus Terminal : 10 PHP
Total : 1335 PHP

Jumat, 21 Januari 2011

Rute bis yang dilewati persis kek mau ke Semarang, hehehe…

Jam 6pagi kurang dikit bis nyampe di Terminal Bus Legazpi City. Alhamdulillah masih ingat sholat subuh dulu di bis.

Hari ini rencana langsung island hopping, dengan perkiraan waktu nyampe bis yang biasanya siang, aku berpikir kesiangan untuk langsung ikut whaleshark tour (penyesalan yang dalam)… ternyata bisnya nyampenya pagi karena ngebut banget di jalan….

Langsung sewa van untuk ke Donsol, dengan jarak tempuh kurang lebih sejam…

Begitu nyampe Casa Bianca Resort, langsung sarapan dan bersiap2 untuk island hopping ke San Miguel Islands...

Sarapan sandwich yang rotinya enak banget… aku suka….

Dalam perjalanan ke pulau, ketemu serombongan lumba-lumba, lumayan….


Mengkapal, dengan rute perjalanan kek mau ke Krakatau, sumpah mirip banget, melewati pulau Sebuku Besar, Sebuku Kecil, Sebesi, bahkan ada versi laen dari Pulau Umang2, hahaha…..


Setelah tiga jam, barulah kita nyampe di air terjun yang airnya langsung terjun kelaut (kata Deku sih di Madura ada juga.. hehehe)… langsung semangat pada foto2 narsis, karena dingin, pertama-tama gak ada yang mau berenang di bawah air terjun, tapi karena udah terlanjur basah, akhirnya semua nyemplung deh kecuali Mamet…


Makan siang didepan air terjun, keren juga…

Tujuan berikutnya adalah white sand beaches, dan kita tertawa terbahak-bahak mpe pantainya... ma pantai paling jelek di Kepulauan Seribu pun, lebih bagus di Kepulauan Seribu, hehehe...

Dah gatel pengen nyemplung akhirnya kita nyemplung juga di San Miguel Islands... dan jelek, hehehe… keliatan banget kalo kita kecewa, jadi akhirnya si Becky guide kita, ngajak kita ke lokasi snorkeling yang lumayan keren, dan lokasinya terlindung, kek teluk gitu, jadi ombaknya gak gede... banyak banget dog fish, clown fish, dan yang paling kusuka karena bisa dibuat maen2 christmas worm tree, hehehe...


Dalam perjalanan pulang, sholat di kapal, rada mual pas sujud...

Balik ke resort, disuguhi sunset yang keren, apalagi after sunsetnya, keren banget....

Makan malam dengan menu lokal, kita semangat banget makannya karena sangat kelaparan!


Dan Tur Kunang-kunang menanti... Serius, aku mpe ngakak2 terus, gak kuat nahan ketawa tiap liat tu kunang2... masih lebih banyak kunang2 yang ada di sepanjang sungai Indramayu (pas pulang dari Pulau Biawak, kita melewati sungai di Indramayu yang penuh dengan kunang2 di sepanjang perjalanan)...

Dan pulangnya, tricycle yang kita naikin bocor bannya, hahaha.... Akhirnya kita jalan kaki sambil dikasih tahu rumahnya Becky, Becky 8 bersaudara, rumahnya dindingnya kardus... Dia bilang gak bisa masuk ke rumahnya karena sudah malam, dan kita sangat maklum dengan hal itu... Setelah kita berjalan melewati indahnya malam di perkampungan, tricycle menyusul dan kita disuruh naek, tapi ternyata, tetep aja bannya masih bocor, jadi Mamet ama Pipi diboncengin bapaknya, dan hanya aku yang boleh duduk didalam karena aku kecil, tambah ngakak selama perjalanan balik ke resort...

Sudah ngantuk banget pas nyampe di kamar, tiduuur!!!

Akomodasi : http://casabiancadonsol.multiply.com/

Pengeluaran hari 3 :
Van Legazpi – Donsol : 850 PHP
Island Hopping Tour : 11.000 PHP
Tips for Becky : 300 PHP
Dinner : 1460 PHP
Flyer Flies Tour : 1500 PHP
Tricycle return : 240 PHP
Total : 15.350 PHP
Dibagi 6 : 2558,33 PHP

Sabtu, 22 Januari 2011

Bangun pagi dengan bersemangat karena hari ini akan berangkat untuk Butanding (=whaleshark) Tour! Jalan kaki dengan semangat ke Donsol Tourist Centre untuk pendaftaran tur.

Akhirnya berangkat, sarapan di kapal karena paginya gak sempat sarapan....

Mencari.... mencari... mencari....

Sang spotter berusaha mencari, tapi ternyata bukan rejeki kita untuk bertemu si raksasa hari itu, hiks... penyesalan yang dalam karena hari sebelumnya pas kita island hopping, ada 4 butanding yang maen-maen ke Donsol sekitar jam10-an.. harusnya kita bisa bertemu mereka... oh sesal oh sesal...


Ada keinginan gila untuk ikut tur lagi besoknya dengan ngorbanin tiket pesawat yang sudah diissued ke Manila, tapi bisikan teman bilang : bagaimana kalo tahun depan nyari tiket lagi di bulan April, karena sama saja gambling untuk besok pagi... Ok, akan kutagih janjimu sobat!

Balik ke resort dengan lesu, setelah selesai beres2, kita segera check out dan menuju ke Legazpi City dengan van charteran... Tujuan utama cari penginapan, setelah naruh barang di Legazpi Tourist Inn, kita langsung menuju mall terdekat untuk makan..

Tawa kembali merebak karena suasana menuju ke mall nya kek di Pasar Minggu, hehehe... Makan apa yang diyakini bisa dimakan, setelah itu kita semangat untuk ke Cagsawa Ruins, salah satu lokasi city tour di Legazpi ini... Ternyata malam tidak menyurutkan keinginan kami untuk berkeliling kota naek jeepney, dan ternyata Cagsawa Ruins tetep ramai dimalam hari.


Cagsawa Ruins dulunya gereja yang kemudian terkena erupsi vulkanik dari Mayon Volcano, bangunannya masih berdiri dengan kokoh dan merupakan obyek wisata yang sangat terkenal di Legazpi City.

Foto-foto iseng sebentar, kami melanjutkan perjalanan ke Daraga Church, gereja ini sudah tidak digunakan lagi, padahal bangunannya masih kokoh dan masih bagus, dan sekarang di sekeliling gereja ini banyak terdapat cafe-cafe karena lokasinya diatas bukit...

Balik ke dekat hotel, berjalan ngider2 alun2 untuk sekedar mencari makanan. Disini ayam goreng tepung dijual dalam bentuk ayam utuh digoreng tepung, baru ketika udah dibeli, dipotong2 dulu ama penjualnya.. dan anehnya ketemu kenitu, buah yang bikin aku penasaran ketika di Jawa Timur, di Legazpi dikenal dengan nama Star Apple...

Beli donat buat ganjel perut di hotel...

Balik ke hotel, iseng nonton tv, ternyata channel-nya banyak. Rudy yang lagi nonton FoxCrime gak sadar kalo subtittle-nya bahasa Indonesia, aku yang ngeliat bener2 ngakak2 jadinya, serasa di Indonesia teruuuus....

Malamnya setelah Mamet dan Pipi tidur, aku masih mengerjakan ngitung duit rame2, mumpung sempet, karena uang iuran yang pertama udah habis dan tadi udah minta iuran lagi ke anak2... lho lho lho, kok minus 2000 PHP? Duuuuh... mpe tidur jam 2 lebih, masih gak ketemu tu duit kemana, hiks....

Akomodasi : http://wowlegazpi.com/2009/03/31/legazpi-tourist-inn/

Pengeluaran hari 4 :
Butanding Tour : 3500 PHP
Tourist fee for a week : 1800 PHP
Breakfast : 1165 PHP
Tricycle : 120 PHP
Casa Bianca Resort : 3000 PHP (2 kamar)
Van Donsol – Legazpi : 1500 PHP
Jeepney for city tour : 186 PHP
Drinks : 60 PHP
Cagsawa Ruins : 60 PHP (6 orang)
Total : 12.900 PHP
Dibagi 6 : 2150 PHP
Plus makan siang 150 PHP dan donat 100 PHP : 2400 PHP

Minggu, 23 Januari 2011

Bangun jam 5 pagi trus subuhan, bangunin Mamet ama Pipi nanya mau ikutan ke Lignon Hill gak, mereka gak tertarik, ke kamar cowok nanyain, aku Cuma diliatin dengan tampang kasur dan ’ndong’ ama mereka... so kesimpulanku pergi sendiri ni...

Karena sendirian aja, aku berpikir mending langsung bawa tas aja, nunggu mereka di bandara karena Lignon Hill ada di belakang bandara... setelah beres mandi dan beberes, buka pintu kamar, eeee ada Rudy... lho ternyata ada yang mau ikut... akhirnya naruh tas lagi di kamar...

Naek tricycle ke Lignon Hill dengan harga 100 PHP untuk dua orang...

Ternyata ramai juga bukit ini, mungkin karena hari minggu... cuaca lumayan cerah, dan pemandangan sunrise yang sangat tidak bisa kami dapatkan pagi itu.... Roll-nya keren banget… dan karena dari bukit ini kita bisa lihat runway pesawat dengan jelas, maka pemandangan pesawat landing dan takeoff sangat dinanti-nanti… Mayon Volcano juga keliatan jelas dari bukit ini. Tak sia-sia bangun pagiku kali ini, walau badan rasanya masih trance karena kurang tidur…

Balik ke hotel, nunggu yang laen siap, kemudian berangkat ke bandara untuk balik ke Manila. Tiket sudah kami issued lebih dulu, Airphilexpress dengan harga 182.250 IDR... murah banget, harganya hampir sama dengan tiket bis kami waktu berangkat.

Pas mau naek pesawat, tetep aja kami norak dengan foto2 di runway, apalagi Mayon Volcano keliatan jelas pagi itu...

Pramugari dan pramugara-nya sangat menyenangkan untuk diliat, mereka pake poloshirt warna oranye, celana pendek warna krem, dan sepatu nike warna putih. Dan baru sekali aku melihat, waktu mereka ngecek sabuk pengaman penumpang, mereka akan menghidupkan lampu personal diatas penumpang jika dilihatnya si penumpang sedang membaca.

Landing di Ninoy International Aiport di Manila disambut dengan hujan gerimis, kita langsung ngambil taksi kuning untuk menuju ke Friendly’s Hotel di Malate... Nice hotel for backpackers, dapat kamar untuk berenam... common room nya menyenangkan!

Setelah sholat, makan di Robinson Mall deket hotel, akhirnya kita makan juga di Jubillee, ayam goreng franchise terkenal di Phillipines...

Mulailah perjalanan Manila City Tour dengan rute : Manila Bay – Rizal Park – Intramuros – Fort Santiago – China Town – Mall of Asia – Wet Market

Capeeek, tapi seneng bisa jalan-jalan santai di Manila ini, apalagi ini hari minggu, jadi pas
Intramuros ketemu dua wedding di gereja yang ada di komplek Intramuros. Selalu senang melihat pernikahan dimanapun juga…di

Intramuros merupakan kota tua yang dibentengin, dan bangunan2 didalamnya masih digunakan, sebagai hotel, restoran, perpustakaan, gedung pemerintah, dll… kapan yang Kota Tua kita bisa jadi begini…

Pas masuk di Fort Santiago, ada guide yang lagi nerangin ke orang2, kita ikutan deh… ternyata guidenya lucu banget! Seneng ndengerinnya, jadinya kita ngikut dia ngider kemana2… tapi pas dia mau muter Intramuros, kita ogah karena kita udah ngider duluan…

Perjalanan lanjut ke China Town dengan nyebrang Sungai Pasig, berasa dari Kota Tua mau ke Petak Sembilan, hahaha….

Suasana di China Town udah seru aja karena memang mau Tahun Baru China. Ada mobil pemadam kebakaran di gereja deket China Town, dan warnanya ungu!


Beli mangga kecil-kecil dengan harga 100 PHP per kilonya! Tapi enak memang…

Menuju MRT untuk ke Mall of Asia, dibawah stasiun bener2 berasa kek di Tanah Abang atau di Pasar Minggu atau di Jatinegara!

Ketemu dua orang ibu2 berjilbab sore ini di MRT. Turun dari MRT masih naik jeepney dulu ke mall nya, eee ada pengemis anak2 yang nyodorin amplop ada tulisannya, persis kek di Indonesia! Hahaha

Nyampe di Mall of Asia langsung ke Kultura, tempat beli oleh2, mulai berasa kekurangan PHP, hahaha…. Akhirnya beli oleh-oleh sedikit saja…

..dan ternyata oh ternyata, Deku belum iuran kedua yang 2000 PHP!
Dekuuuuuuuuuuuuu, kamu bikin aku gak bisa tiduuuuuuur!!!!!

Jalan ke Wet Market di belakang mall ternyata lumayan juga, akhirnya brenti juga untuk makan malam, milih cumi, kepiting dan ikan untuk malam terakhir ini, dengan total makan malam 2500 PHP atau setara dengan lebih kurang 500.000 IDR, harusnya mengenyangkan, hehehe… tapi ternyata ikannya kurang fresh, berasa banget amisnya…

Pulang ke hotel, mpe hotel aja dah malam banget, sekitar jam 11an lebih, hamper jam12 malam!

Akomodasi : http://www.friendlysguesthouse.com/

Pengeluaran hari 5 :
Legazpi Tourist Inn : 2800 PHP (2 kamar)
Tricycle : 200 PHP (2 tricycle)
Airport Tax : 180 PHP (6 orang)
Taxi Airport – Malate : 400 PHP (2 taksi)
MRT : 90 PHP (6 orang)
Jeepney : 42 PHP (6 0rang)
Friendly’s Hotel : 2340 PHP (sekamar berenam)
Fort Santiago : 450 PHP (berenam)
Makan malam : 2500 PHP (berenam)
Total : 9002 PHP
Dibagi 6 : 1500,33 PHP
Plus pengeluaran pribadi :
Tricycle return to Lignon Hill : 85 PHP
Coffe at Lignon Hill : 30 PHP
Lunch at Jubillee : 130 PHP
Mango : 100 PHP
Fried Banana : 20 PHP
Drinks : 30 PHP
Taksi mall – hotel : 25 PHP
Total : 420 PHP
Group + personal : 1920,33 PHP

Senin, 24 Januari 2011

Udah itung2 duit waktu makan malam ternyata harus nuker duit, akhirnya keluar ama Rudy untuk nuker di money changer rekomendasi dari penjaga hotel.

Beres-beres barang, merasa harus membeli salonpas ke 7Eleven, so jam 2 pagi ngajak Yongki ama Rudy ke 7Eleven. Gak ada di 7Eleven, aku ke Minimart, ternyata namanya sama Salonpas, hehehe… Yongki nemu manisan mangga yang dia pengen dan dia pengen beli banyak, tapi uang PHP kita terbatas, dan dengan seadanya uangku dan uangnya, dia beli manisan itu.

Balik ke hotel, Yongki mandi, aku ke warnet bentar di atas… balik ke kamar, dikunci ma Yongki!!



Bangun jam 0430, mandi, sholat, dan siap berangkat... udah naek taksi, eee sepertinya kamera ketinggalan, balik lagi ke hotel... gak ada, ikhlas... (padahal belum lunas tu kamera)... merasa nemu jaket Deku di kamar, sambar aja...

Nyampe Terminal Bus Philtranco, ternyata kameraku dibawa Yongki, alhamdulillah masih rejekiku.. dan yang kukira jaketnya Deku ternyata selimut, wkwkwkwkw....

Berangkat ngaret ternyata mpe Clark masih terlalu pagi untuk check in... foto2 didepan tulisan sebentar, Pipi check-in buat kita semua… Airport tax yang dikira 750 PHP ternyata Cuma 600 PHP, jadi kita punya uang untuk sarapan! Bahagia banget, secara uang PHP udah habis semua gara2 Yongki beli manisan mangga semalam....

Setelah sarapan uang masih tersisa, aku disuruh nuker ke ringgit aja.. oke...

Kita masuk berdua-dua biar gak kena bagasi, tukar duit, imigrasi, payung disita...

Pas di ruang tunggu, ternyata ada gantungan kunci yang kupengenin! Deku pengen manisan mangga yang kek dibeli Yongki semalam, so dia meminta2 semua uang PHP yang tersisa... pengen beli gantungan kunci tinggal punya rupiah, Rudy juga pengen, akhirnya bayar dengan 10 US plus 20 PHP untuk 3 buah gantungan kunci, kubayar ke Rudy utangku pake RM, karena kebetulan dia juga kehabisan ringgit.

Masuk pesawat terakhir sendiri karena transaksi gantungan kunci, masuk diantara atlit basket Phillipines yang tinggi2, aku jadi bingung mau foto2, akhirnya minta salah satu dari mereka buat motoin, milih yang paling cakep dong, hahaha...

..dan aku beruntung, duduk misah dari mereka dan sampingku cowok china keren dari Malaysia.. obrolan langsung nyambung, dua jam tanpa brenti ngobrol, dan akhirnya aku gak kuat menahan kantuk, dan tidur. Bangun dah mau landing, kenalan, berjanji ini itu, dan tanpa tukeran FB, huuuh nyesel...

Obrolan lucu dengan Kevin si Malay
Umi : Kalo aku habis naek Gunung Kinabalu trus pengen mantai, ada rekomendasi kemana?
Kevin : oo bisa, naek ferry 3 jam, di pulau (nama pulaunya lupa)
Umi : bagus gak?
Kevin : mmmm, lebih bagus Kepulauan Seribu kalian

hahahaha.... Kevin dah mpe pelosok2 di Indonesia, dan dia gak bisa merekomendasikan tempat wisata alam di Malay yang lebih bagus dari Indonesia, dan dia juga sangat suka diving di Indonesia... kecuali Sipadan katanya, emang indah, tapi kan Sipadan emang colongan dari Indonesia ya, hahaha....


Siyal di KL, kena bagasi ama Rudy, yasudah, bagi2 isi tas, dan masukin tas Rudy untuk bagasinya, pas banget 14,6 KG! 40 RM untuk 15 KG. Pipi ikutan ngiur karena tas kecil dia yang dibawa Deku gak lolos untuk kabin.

Pesawat kosong di bagian belakang, setelah tanda sabuk pengaman mati, aku segera nyari posisi untuk motret sunset, cakep banget!

Nyampe rumah kek mimpi, karena tidur muluk di pesawat dan di Damri...

Till we meet again Phillipines! I knew I will come again!

Pengeluaran hari 6 :
Taksi hotel – Philtranco : 300 PHP (2 taksi)
Philtranco Manila – Clark : 2100 PHP (6 orang)
Airport Tax : 3600 PHP (6 orang)
Sarapan : 270 PHP(6 orang)
Sisa : 630 PHP, dijadikan ringgit untuk dibagi, 7 RM per orang
Total : 6900 PHP
Dibagi 6 : 1150 PHP
Pengeluaran pribadi :
Minum : 3 RM
Damri + mikrolet : 30.000 IDR

Total pengeluaran selama 6 hari diluar oleh2 :
Hari 1 : 210.000 IDR + 17,5 RM
Hari 2 : 1335 PHP
Hari 3 : 2558,33 PHP
Hari 4 : 2400 PHP
Hari 5 : 1920,33 PHP
Hari 6 : 1150 PHP + 3 RM + 30.000 IDR

IDR 240.000 + tiket AA 475.000 IDR + tiket Airphilexpress 182.250 IDR = 897.250 IDR
RM 20,5 (kurs beli di Ambassador 1 RM = 2960 IDR) = 60.680 IDR
PHP 9363,66 (kurs waktu beli di Ambassador 1 PHP = 212 IDR) = 1.985.100 IDR

Total dalam IDR : 2.943.030