Labels

abang (1) abroad (3) Aceh (7) arca (7) Argopuro (1) budget (2) catper (11) curcol (1) family (2) friendship (5) hiking (3) indonesia (1) info (1) island (5) itinerary (1) jacob (6) Jawa Tengah (1) Jawa Timur (1) Jogja (1) Kepulauan Seribu (4) kuliner (1) lombok (2) love (5) moment (5) mountain (2) notes (27) on the road (1) Pallawa (1) Philippines (2) pictures (27) quote (3) religious (1) Rinjani (1) Semeru (1) song (2) soul (1) Sulawesi Selatan (2) thougt (1) trip (6) vietnam (7)

Friday, November 18, 2011

Berantem dengan Calo Kapal

Aku gak bisa bayangin kalo pagi itu aku akan menjadi pemain sinetron kepagian.

Pukul 05.30 pagi WITA (masih setengah lima pagi di Jakarta booo), aku sudah berdiri di pantai yang indah dengan pasirnya yang halus seperti bedak bayi, apesnya : dikelilingi calo-calo kapal!

Kejadian ini bermula dari telpon malam sebelumnya :

Calo kapal (CK=yang kupikir si empunya kapal) :
Umi, kapal hitam yang dipesan besok pagi cuma bisa dipakai sampai jam10pagi saja!

Aku : Apa pak? Lho saya kan pesennya untuk snorkeling seharian!
CK : Gak bisa, jam sepuluh sudah pasang, jadi kapalnya dipake untuk narik banana boat!
Aku : APAAAAAA!!!!!!!!!!!! Gak bisa dong pak, bapak sudah janji!

*setelah banyak perdebatan akhirnya disepakati ketemu di pantai jam 06.00!

Karena pagi itu ada peserta yang pulang duluan, dia menelponku jam 05.15 WITA (cakep banget, secara baru tidur jam 02.00), akhirnya aku keluar kamar, nganterin dia cari mobil dan karena udah di pantai sekalian lah kucari si bapak kapal yang kukira empunya kapal.

Setelah ketemu terjadilah perdebatan, tentu saja aku gak mau, akhirnya dia ngasih aku kapal kayu yang ada ditengah laut saat itu (karena laut lagi surut), tapi dia bilang tetep cuma mau nganterin maksimal 3 jam saja untuk snorkeling.

Dengan kepala panas, akhirnya aku mondar-mandir di pantai, ngobrol ama bapak tukang kapal yang lain ( yang ternyata calo juga), akhirnya dia ngasih opsi pake kapalnya dia (padahal kapal orang lain) dan bisa kupakai sampai sore.

Untuk menghindari keributan aku bilang, mau ngobrol dulu dengan si bapak sebelumnya.

Kupanggil si Bapak yang lagi ditengah laut, eee pasti lagi menyampaikan keinginanku untuk pakai kapal yang lain saja, tiba-tiba semua tukang kapal ngerubungin aku.

Dengan kostum baju tidur dan dikerubuti tukang kapal yang ngomongnya pada nyinyir bilang aku menyalahi janjilah segala macem, tak membuatku jadi mengkeret, dengan kemampuanku sangat cepat beradaptasi dengan logat setempat, aku ngomel-ngomel panjang gak terima. Dan karena dah mulai kenal dengan beberapa tukang kapal, aku bisa langsung ngomong ke mereka betapa sangat kecewanya aku dengan perlakuan dari mereka.

Omelan merepet panjang dariku sepertinya menciutkan calo-calo kapal itu. Akhirnya si bapak yang pertama membiarkan aku make kapal dari si bapak calo yang kedua, hahaha...

Bira, 30 Oktober 2011

No comments:

Post a Comment